Metafora Pensil by Lindy McKeown

Berkumpul dengan para pengusung perubahan di dunia pendidikan, Membahagiakan mendapatkan kesempatan ekosistem pembaharu & berkesempatan mengenalkan proses transfromasi pendidikan memang menjadi tantangan yang nyata, kala keinginan memberikan proses pendidikan berkualitas menjadi penjalanan panjang.

Pada kenyataannya, mendiseminasikan kebaruan memang pada kenyaatannya sang inisiator menjadi terkendala pada bagaimana mendiseminasikan kebaruannya pada keseluruhan populasi organisasinya.

Dalam sebuah tulisan Lindy McKeown “The Pencil Metaphor: 6 Ways Teachers Respond To Education Technology” metaphora yang cukup mewakili perasaan dan fakta yang terjadi dalam upaya menebarluaskan kebaruan dan inovasi yang diharapkan menghadirkan katalis untuk mewujudkan proses pendidikan yang lebih baik.

Metafora ini menampilkan pensil yang mewakili kondisi sesungguhnya bagaimana sebuah inovasi terimplementasikan.

The Leaders
Menjadi yang pertama mengadopsi teknologi baru, dokumen dan praktek-praktek baik yang baru

The Sharp One
Mereka memperhatikan para inisiator, mengambil & mencontoh, belajar dari kesalahannya dan melakukan hal dengan sebaik-baiknya

The Hanger On
Tahu akan perkembangan, menghadiri beragam seminar tapi tak melakukan apapun

The Wood
Mereka akan menggunakan teknologi jika orang lain melayanani & menunjukkan bagaimana menggunakan dan memanfaatkannya

The Ferrules
Mereka mempertahankan apa yang diketahuinya dengan ketat. Teknologi tak mendapatkan tempat dikelasnya

The Eraser
Berupaya melakukan usaha untuk menghapuskan inisiatif yang dilakukan para Inisiator

Mirip dengan konsep Difusi Inovasi, para penggagas memang selalu berjumlah sedikit, diikuti oleh para early adopters. Perjalanan menantang mewujudkan portofolio keberhasilan hingga golongan mayoritas mulai melirik & mengaplikasikannya.

Untuk itu bekal pengetahuan mendiseminasikan inovasi jadi perangkat penting bagi para inisiator agar tak kehilangan energinya karena perjalanannya terlalu dinamis dan tak terukur.

Mengelola perubahan juga adalah keterampilan penting agent of change, karena dalam perjalanannya perlu terampil membagi sumber daya, memilih simpul dan memastika inisiasinya berlanjut.

Goals & OKR

Akhir Tahun.
Desember menutup buku, melihat lagi pembelajaran yang dilalui selama satu tahu kemarin. Milestones apa yang sudah dilalui, sudah sejauh mana melangkah dan sedekat apalagi kita pada goals kita. Tahun ke dua menggunakan OKRs dengan sungguh-sungguh menggunakannya, setidaknya ritual-ritual ceremoni dari sesi-sesi agile memang mengubah landscape culture ekosistem hingga cara bekerja, belajar dan berkolaborasi.

Menetapkan goals yang transformatif adalah cara kami membuat milestones baru, apakah goals yang dibuat cukup membuat “takut” & menantang untuk membuat nyala semangat cukup kuat untuk melejitkannya tahun depan.

Merawat goals sepanjang waktu memang hal yang paling berat, karena justu disitulah pertemuan-pertemuan yang konsisten menjadi wadah penyelarasan kembali apakah perjalanan ini sesuai dengan goals atau bahkan justru beyond!

Menjalankan proses agile sungguh-sungguh memang jadi jarang menemukan hal-hal yang sesuai goals, tapi justu jadi beyond the goals! Hanya perlu diingat, dibayar mahal dengan konsistensi dan komunikasi yang intens.

Dipenghujung tahun, saatnya
1. Melacak proses pembelajaran yang sudah dilalui
2. Rayakan pencapaian
3. Bangun kemitraan
4. Rancang langkah selanjutnya
5. Eratkan hubungan
6. Kuatkan pondasi
7. Ingatkan tim dan orang lain apa yang berubah
8. Bangun jejaring

Melompat lagi!

Model Bisnis Inovatif Masa Depan

Di era Pandemik sebagian besar perusahaan tentunya saat ini mulai memiliki model bisnis baru, sudah mulai paham dan melesat. Ke depan memang menjadi penting membangkitkan model bisnis inovatif. Coba dengan kerangka bisnis ini, bagaimana menemukan lagi bisnis kita yang sempat turun & bounce back, melesat lebih kencang!

Harus menjadi apakah kita?

Dalam hal menghasilkan produk inovatif
1.Market Explorers
Membuka potensi pasar baru, erilaku pasar yang berubah, begitu banyak pasar dan peluang.

2.Gravity Creator
Mengunci kesetiaan konsumen. Jangan ragu temui konsumen, komunikasi dengan baik dan bangun hubungan yang erat, kunci kesetiaannya dan bangun trustnya.

3.Channel Kings
Bagaimana membangun secara inovatif & hubungan pelanggan yang kuat. Menjadi raja pada saluran-saluran yang ada untuk membangun konektivitas yang kuat. Jangan ragu belajar dan memahami beraham karakteristik pelanggan kita menggunakan saluran-saluran yang menjadi preferensi mereka.

Dalam membentuk tim & aktivitasnya
1.Resources Castles
bagaimana organisasi kita menjadi gudangnya sumberdaya, terhubung dnegan banyak pihak saling mengisi hingga sulit ditiru

2.Activity Differentiators
Bagaimana menjadi berbeda dengan konfigurasi aktifitas yang inovatif. Ngga cuma produk, tapi konfiggurasi dari organisasi dan aktifitasnya yang inovatif.

3.Scalers
Menjadi usaha, menjadi tumbuh adalah hal penting. Maka sebagai organisasi inovatif mencari jalan untuk tumbuh dengan cara-cara baru adalah poin penting. Era digital menyediakan begitu banyak cara-cara tumbuh dan melesat.

Finansial
1.Cost Differentiators
ini biasa juga dikatakan sebagai Backstage Disruption, dimana perubahan radikal diperlukan dengan bagaimana nilai diciptakan.

2.Profit Formula Disruption
Bagaimana menaikkan keuntungan dalam cara yang kreatif. Bisnis inovatif justru hadir dengan cara & menghasilkan keuntungan, beragam jalan dan sistem perlu

3.Revenue Differentiators
Bagaimana menangkap nilai yang lebih baik dengan eksplorasi cara-cara barunya. Jadi profit tidak lagi hadir dengan cara-cara tradisional.

Coba ke sembilan dalam The Invicible Business, urai satu persatu dan coba aksi-nyatakan & melompat ke level selanjutnya!

8 Tahap Creative Confidence

Kreatifitas ga sebatas pada hal-hal artistik, kreatifitas adalah tentang bagaimana menggunakan imajinasi untuk mencipta.

Dalam bisnis, kreatifitas memanifestasikan dirinya sebagai inovasi yang mendatangkan perubahan. Seberapa percaya pada kemampuan diri untuk mencipta perubahan ini dinamakan “Creative Confidence”


8 tahap Creative Confidence dari bukunya Tom & David Keley adalah sbb;

1.Flip!
(From Design Thinking to Creative Confidence)
Design Driven Innovation bermula dari empati, pintu masuk inovasi, menghubungkan dengan kebutuhan, keinginan & motivasi user untuk menginspirasi & menghadirkan ide-ide segar kemudian cepat menguji-coba & iteratif.⁣

2.Courage!
(From Fear to Courage)⁣
Takut gagal adalah faktor penghambat utama pembelajaran dalam mendapatkan keterampilan & tantangan baru.

3.Spark!
(From Blank page to Insight)⁣
Mengasah cara berpikir untuk mampu mendapatkan insight, menghubung-hubungkannya, mereframingkannya & membangun jejaring pendukungnya.⁣

4.Leap
(From Planning to Action)⁣
Stop wacana & mulailah beraksi. Ga semua tiba-tiba sempurna, tapi komitlah pada perbaikan yang cepat & berkelanjutan. “Action catalysts”nya bisa berupa meminta bantuan, tekanan dari pihak lain & feedback.⁣

5.Seek!
(From Duty to Passion)⁣
Kamu perlu merasakan passion, purpose & meaning dalam apapun yang kamu lakukan. ⁣

“When people go for the heart — when they seek out passion in their work — they can tap into and unleash inner reserves of energy & enthusiasm”

6.Team
(Creatively Confident Groups)⁣
Untuk membuka potensi kreatif kita perlu tim, kombinasi leadership, aktivitas & coaches , kebebasan berkreasi & menggabungkan perbedaan tapi saling melengkapi dalam suasana menyenangkan.⁣

7.Move
(Creative Confidence to Go)⁣
Banyak banget tools yang bisa digunakan, spt empathy map, mindmapping, notetaking, speeddating, user journey, ideasi dll.⁣

8.Next
(Embrace Creative Confidence)⁣
Bereksperimenlah dengan pengalaman, Kelilingi dengan jaringan yang mendukung, Jelajahi komunitas dengan aneka Inovasi terbukanya, embarce diri untuk selalu belajar.⁣

Langkah2 ini layak dicoba agar semakin percaya diri bahwa perubahan itu bisa terwujud⁣!

Selamat mencoba!