Ketakutan sering kali membunuh kreativitas. Salah satu diskusi semalam, bahwa memang ketakutan sering kali menjadi momok busuk mengapa kita tak jua melompat. Tak disadari memang ketakutan akan membunuh kemampuan berpikir kreatif. Ketakutan ini dapat hadir dalam beragam bentuk, namun yang paling sering muncul adalah ketakutan atas ketidaktahuan, āfear of the unknownā.
āFear of the unknownā adalah hal yang paling umum terjadi, yang sering kali menghantui individu, perusahaan atau organisasi yang ada. Ketakutan atas sesuatu yang belum diketahui justru menjadi kendala dalam melahirkan banyak inovasi, sering kali justru gagasan yang diutarakan justru diamati dari sisi ancamannya, peluangnya justru dikesampingkan jadi nomor dua.
Jika kamu punya iklim itu di organisasi kamu, maka iklim itulah yang akan menggilas kreatifitas yang seyogyanya justru membawa pada optimisme, kepercayaan diri dan komitmen. Di lain sisi, ada juga ketakutan pribadi yang dapat menghentikan aliran kreatifitas, dan ketika ini hadir pada diri kita yang muncul adalah ketakutan diri untuk tampak bodoh.
Ketika kita duduk bergagasan juga adalah hal yang lazim ditemukan kita melakukan pergulatan dengan inner critic, suara kecil dari hati yang senang menghembuskan justifikasi negatif, keraguan atau kegagalan bahkan sebelum ide itu dikeluarkan dalam forum.
Sesungguhnya, kita sangat lekat dengan gagasan pada diri dan pikiran kita. Nick Souter penulis buku Breakthrough Thinking bahkan mengungkapkan bahwa Ideas are the children of our minds. Tapi sayangnya sering kali kita terlalu protektif atau bahkan over protektif pada mereka. Ide dalam kepala sangatlah bisa kita identifikasi dengan sangat dekat, sering juga timbul rasa jika gagasan kita tak diterima, ditolak atau direndahkan kita nggak kasihan pada gagasannya, tapi justru jadi merasa tersakiti āprideānya sebagai individu.
Kreativitas selalu membawa kita pada wilayah dan waktu dimana kita tak pernah berada sebelumnya dan terlihat berbahaya. Sekalipun fakta menunjukkan apa yang dijalankan selama ini tak kunjung membuatnya melompat.
Ideas are like electricity. They contain tremendous energy but are only harmful when handled carelessly. -Souter-