Loyalitas

Setia pada cita-cita, ungkapan yang sering diungkapkan di ekosistem kami✨

Loyalitas, sering disalahpahami sebagai konsep yang terbatas pada individu/ kepentingan, padahal ia memiliki bentuk yang lebih dalam & sustain, yakni, loyalitas pada cita-cita🏆

Loyalitas pada individu bisa berubah, terpengaruh oleh waktu & situasi, sementara loyalitas pada kepentingan seringkali oportunis. Kedua bentuk loyalitas ini, meskipun penting, cenderung bersifat sementara & relatif🧐

Dibandingkan dengan keduanya, loyalitas pada cita-cita adalah bentuk yang paling murni. Cita-cita mencerminkan nilai & prinsip yang dianut, tidak tergoyahkan oleh perubahan kondisi atau kepentingan. Filosof Josiah Royce, dalam teorinya tentang “loyalitas kepada loyalitas”, menekankan devosi praktis dan menyeluruh terhadap tujuan yang lebih tinggi, Ia memandang loyalitas ini sebagai fondasi etis yang kuat, yang membimbing kita dalam setiap tindakan & keputusan🫡

Literatur seperti “Loyalty: The Vexing Virtue” oleh Eric Felten dan “Loyalty and Loyalties: The Contours of a Problematic Virtue” oleh John Kleinig mengeksplorasi berbagai aspek loyalitas, termasuk interaksinya dengan integritas & etika profesional🙌

Dalam konteks etika organisasi & profesional, pemahaman loyalitas pada cita-cita ini sangat penting, terutama dalam situasi seperti whistleblowing, di mana loyalitas pada prinsip kejujuran & transparansi dapat bertentangan dengan loyalitas pada individu atau organisasi🤔

Melalui pemahaman loyalitas pada cita-cita, kita membangun fondasi yang lebih kuat untuk integritas & tindakan kita, mengarahkan kita untuk tidak hanya setia pada orang / kelompok saja, tetapi juga pada prinsip-prinsip yang mendukung tujuan yang lebih tinggi. Ini menciptakan komitmen yang lebih otentik & berkelanjutan, memastikan yang diperjuangkan hari ini tetap relevan & bermakna untuk masa depan🚀

Loyalitas pada sebuah why atau tujuan punya kedudukan lebih tinggi, mempromosikan kehidupan yang baik bagi semua yang terlibat, menciptakan kerangka kerja etis di mana tindakan & pilihan seseorang diarahkan oleh komitmen pada prinsip dan nilai-nilai, bukan oleh loyalitas buta pada orang / kepentingan😉

Sustainability

Salah satu goal penting sebuah organisasi adalah Sustainability, sebuah prinsip penting agar berkembang. Salah satu syarat utamanya adalah fairness, adil bagi semua pihak yang terlibat, termasuk generasi masa depan🎓

Untuk paham & menerapkan fairness dalam konteks keberlanjutan, adalah memulai mengasah kemampuan untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Hal ini berarti mempertimbangkan kebutuhan & pandangan berbagai kelompok, termasuk mereka yang mungkin tidak memiliki suara atau kekuatan yang sama dalam pengambilan keputusan. Dengan memahami perspektif yang berbeda, kita dapat mengembangkan solusi yang lebih holistik dan adil🥳

Hal lainnya adalah kemampuan berpikir secara sistematis dalam konteks keberlanjutan. Cara berpikir ini melibatkan pemahaman tentang bagaimana berbagai elemen dalam suatu sistem—baik itu lingkungan, ekonomi, atau sosial—berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Dengan berpikir sistem, suatu keputusan yang tidak hanya mempertimbangkan keuntungan jangka pendek, tetapi juga dampak jangka panjang terhadap keberlanjutan🙌

Pendekatan ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi solusi yang memastikan keberlanjutan sumber daya, mencegah kerusakan lingkungan, dan mempromosikan keadilan sosial.🤩

Dengan fokus pada fairness, pemahaman holistik, dan berpikir sistem, kita dapat bekerja menuju masa depan yang lebih berkelanjutan, di mana kebutuhan generasi saat ini terpenuhi tanpa mengorbankan kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhannya🫡

Di era konvergensi pasca-disruptif, di mana inovasi teknologi dan perubahan sosial terjadi dengan cepat, memahami dan menerapkan prinsip sustainability menjadi semakin penting. Era ini ditandai dengan perubahan yang mendalam dan seringkali tidak terduga, yang bisa membawa dampak signifikan baik bagi lingkungan maupun masyarakat.😎

Dalam konteks ini, menerapkan fairness, pemahaman holistik, dan berpikir sistem jadi krusial untuk memastikan bahwa kemajuan teknologi dan perubahan sosial berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat, mencipta masa depan yang tidak hanya inovatif dan maju, tetapi juga adil dan berkelanjutan untuk semua🚀

Perubahan dan agility

Perubahan dan agility;
Pendekatan Kotter dan Agile dalam change management tentu akan memperkaya proses transformasi organisasi😙

Kotter menekankan delapan langkah: menetapkan urgensi, membentuk koalisi kuat, menciptakan visi, mengkomunikasikan visi, memberdayakan tindakan, menciptakan kemenangan jangka pendek, memperkuat perubahan, dan menggabungkan perubahan dalam budaya. Pendekatan ini menggarisbawahi pentingnya kepemimpinan dan komunikasi dalam mengelola perubahan😎

Di sisi lain, pendekatan Agile lebih menekankan fleksibilitas dan adaptasi cepat terhadap perubahan. Dalam konteks manajemen perubahan, Agile memfasilitasi iterasi, kolaborasi tim, dan respons cepat terhadap umpan balik, membuat proses perubahan lebih responsif dan dinamis🥇

Menggabungkan kedua pendekatan ini dalam manajemen perubahan organisasi akan membawa sinergi yang kuat. Pendekatan Kotter menyediakan kerangka kerja yang terstruktur untuk memimpin perubahan, sementara Agile menambahkan fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi. Ini memungkinkan organisasi tidak hanya merencanakan dan mengimplementasikan perubahan secara efektif, tapi juga cepat beradaptasi dengan perubahan kondisi atau tantangan yang tak terduga🥸

Dengan memanfaatkan kekuatan kedua metodologi ini, organisasi dapat memastikan bahwa perubahan tidak hanya terencana dan terukur, tapi juga cukup fleksibel untuk berkembang sesuai dengan kebutuhan yang berubah. Gabungan pendekatan ini membantu meminimalisir resistensi, memaksimalkan keterlibatan, dan memastikan bahwa perubahan yang diimplementasikan benar-benar membawa manfaat jangka panjang bagi organisasi🥳

Selamat berproses🚀

Sustainable Futures: Business Ethics

Di era kompetisi bisnis yang sengit, mengutamakan profit seringkali menjadi godaan terbesar. Namun, sebuah bisnis yang bertahan lama dan berdampak positif bukanlah yang hanya fokus pada angka keuntungan semata🙌

Seperti yang dibahas dalam “Sustainable Futures: Business Ethics in the 21st Century” oleh Emma Jones, pentingnya mempertahankan nilai-nilai inti bisnis tidak bisa dilepaskan dari keberhasilan jangka panjang sebuah perusahaan🤩

Perusahaan-perusahaan yang tetap teguh pada nilai-nilai seperti kelestarian lingkungan, pemberdayaan, dan sustainability, sering kali menemukan bahwa keuntungan bukan hanya diukur dari pendapatan finansial, tetapi juga dari dampak sosial dan lingkungan yang positif.✅

Dalam tulisannya digambarkan bagaimana integritas terhadap nilai-nilai ini membantu perusahaan membangun kepercayaan yang mendalam dengan pelanggan, investor, dan masyarakat. Ini adalah aset tak terlihat yang sering kali lebih berharga dari pendapatan jangka pendek🧐

Menjaga nilai-nilai ini juga berarti membuat keputusan yang sulit, terutama ketika dihadapkan pada situasi di mana nilai-nilai tersebut mungkin bertentangan dengan potensi keuntungan jangka pendek😳

Dalam situasi seperti ini, keputusan yang berpegang pada nilai-nilai inti seringkali menghasilkan keuntungan jangka panjang yang lebih besar, baik dari segi reputasi maupun keberlanjutan operasional🤩

Lebih lanjut, bahwa mengadopsi pendekatan ‘tidak abu-abu’ terhadap nilai-nilai ini memungkinkan bisnis untuk tidak hanya menjadi pemimpin di bidangnya, tetapi juga menjadi pelopor dalam memajukan perubahan sosial yang positif. Dengan tetap ideal pada nilai-nilainya, bisnis tidak hanya memberikan contoh bagi yang lain, tetapi juga membentuk ekosistem bisnis yang lebih sehat dan berkelanjutan🤓

Sementara mengutamakan nilai-nilai ini mungkin terlihat sebagai tantangan di awal, pada akhirnya, ini merupakan strategi yang paling berkelanjutan dan menguntungkan. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini, bisnis dapat mencapai keberhasilan yang nyata dan berdampak luas, baik secara finansial maupun dalam kontribusinya terhadap dunia yang lebih baik😊

10 karakteristik yang bikin sebuah usaha jadi sukses

Seru juga mengamati ilustrasi yang terinspirasi dari Leandro Herrero. Gambar ini adalah sketchnote yang menampilkan 10 karakteristik yang bikin sebuah usaha jadi sukses. Kita bahasakan satu-satu yaa.

✅ A Strong Future-Looking Narrative
Visi itu bukan ditempel di tembok, tapi diinternalisasikan dalam diri setiap anggota timnya. Jadi visualisasi kuat buat bahan bakar optimisme dan visi ke depan.

✅ A Shared Sense of Urgency
Lari bareng, menuju tujuan perlu ditumbuhkan dengan shared urgency yang ditumbuhkan dan dimaknai bersama, memang ngga akan semua paham diawal, tapi sedikit demi sedikit kekuatan rasa urgensi ini perlu dipastikan meluas dan mendalam.

✅ A Clear Mind on What is Not for Change
Di era perubahan engga semua perlu berubah, tujuan dan values jadi pegangan penting, inovasi ada pada cara-cara barunya, pastikan relevan dengan jaman.

✅ A Collective Human Capital View
Kekuatan keterhubungan bikin sebuah kelompok melesat eksponensial, ngga lagi hierarki. Tiap orang punya ide dan inisiatif, tidak lagi bergantung pada simpulnya, melesat bersama-sama.

✅ External Focus
Pastikan tetap user-setris, mau meluangkan waktu melihat dari beraham POV, gagasan jadi kaya, kreatifitas jadi membuncah🚀

✅ Resilience
Organisasi yang tangguh cepat menyesuaikan diri dengan perubahan dan tantangan, memastikan kelangsungan dan pertumbuhan jangka panjang.

✅ Questioning
Kultur organisasi yang mendorong pertanyaan kritis menunjang inovasi dan solusi yang berkelanjutan.

✅ Learinng From Mistake
Organisasi yang belajar dari kesalahannya mengembangkan kebijaksanaan dan meningkatkan kinerja melalui refleksi yang konstruktif.

✅ A sense of a commity
Membangun rasa sebagai komunitas yang kuat di dalam organisasi mendorong kolaborasi dan dedikasi terhadap tujuan bersama.

✅ Strong at keeping promises
Organisasi yang konsisten dalam menepati janji membangun kepercayaan dan kredibilitas yang kuat di mata stakeholder-nya.

Gimana, siap membangunnya satu persatu?

Social Enterprise

Sejak lebih dari satu dekade lalu, sebuah perjalanan luar biasa dimulai ketika Bapak Moazzam Malik menjabat menjadi Duta Besar RI di Indonesia. Kesempatan emas itu datang dari British Council (BC), yang rajin membuka-bukakan pintu bagi kami untuk belajar dan menerapkan konsep Social Enterprise. Pengalaman pada masa itu bukan hanya sekedar belajar; kami diberi kesempatan langka untuk terbang langsung ke Inggris, menyerap ilmu dari sumbernya yang paling autentik.

Kemarin, sebuah momen tak terduga terjadi, sepeti layaknya mimpi Bapak Moazzam mengunjungi Rumah Kolaborasi @thelocalenablers bersama kawan-kawan @wriindonesia . Ini bukan hanya sebuah komunitas biasa, tapi sebuah komunitas yang telah bersama dibangun selama 14 tahun terakhir, yang kini telah bertransformasi menjadi bisnis sosial yang berdampak.

Pertemuan ini membawa kami kembali ke masa lalu, mengingatkan kami pada semua pelajaran, inspirasi, dan wawasan yang telah kami peroleh. Kami ingin mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada Bapak Moazam dan BC atas semua kesempatan yang telah diberikan. Mereka tidak hanya membuka wawasan baru bagi kami, tapi juga membukakan pintu kolaborasi yang luas, memberikan ekosistem yang sehat untuk tumbuh dan berkembang.

Ada kerinduan yang mendalam untuk berkumpul kembali dengan beragam ekosistem yang pernah kami bangun bersama. Rasa bangga dan semangat yang membara kini mendorong kami untuk melompat lebih jauh, menjelajahi kemungkinan baru dan terus memberikan dampak positif bagi masyarakat. Kami berdiri di sini hari ini, bukan hanya sebagai saksi, tapi sebagai bagian dari perubahan yang berkelanjutan. #JourneyOfLearning#SocialEnterprise#BritishCouncil#Collaboration#Growth#Impact

Special thanks mba @arisutanti 🚀

The Keys To Organizational Agility

Agar sebuah organisasi bisa bergerak lincah dan cepat menyesuaikan diri dengan perubahan, ada dua kunci utama yang penting dipegang:

✅Dynamic Capability, yakni kecepatan dalam mengambil tindakan, dan
✅Stable Foundation, artinya punya dasar yang stabil yang tidak goyah oleh perubahan.

Bayangkan saja organisasi seperti kapal; desain dan strukturnya haruslah punya blue-print yang baik sehingga kapal bisa berlayar dengan mulus. Kru kapalnya juga harus bersemangat dan terlibat, siap bekerja sama dan menjaga kapal tetap berjalan dengan baik🚢🚢🚧

Proses yang ada di organisasi itu seperti ✅ rute pelayaran yang harus jelas dan terarah, ✅ memastikan kapal mencapai tujuan dengan efisien. Untuk mengetahui seberapa baik kapal berlayar, ✅ kita perlu alat ukur atau metrik yang memberi tahu kita apakah kita berada di jalur yang benar.

Dan ngga ketinggalan, ✅ budaya organisasi yang unik itu seperti semangatnya awak kapal, yang mencerminkan identitas dan nilai yang kita pegang bareng-bareng. Ini yang membedakan satu kapal dengan yang lainnya.

Jadi, agar organisasi kita gesit, agile, kita perlu
⛴️ fondasi yang kuat,
⛴️ desain yang tepat,
⛴️ kru yang kompak,
⛴️ proses yang efisien, dan
⛴️ budaya yang mempersatukan.
Ini semua adalah bagian dari navigasi kita menuju keberhasilan🚀

Tapi inget yaa, ini adalah proses, ngga bisa disulap untuk jadi besok hari! Pelan-pelan berubah, tapi terukur dan semakin matang, lebih dekat dengan tujuan🥇

The Local Enablers and Lewrick & Company.

It’s truly inspiring to see such initiatives like the School of Innovation being launched, especially with the collaboration between The Local Enablers and Lewrick & Company. This venture stands as a testament to the power of combining global methodologies with local expertise, fostering a culture of innovation and creative problem-solving in Indonesia.

The involvement @thelocalenablers highlights the commitment to not just imparting knowledge but also nurturing the right mindset for innovation. This approach is vital in empowering individuals at all levels, from those just beginning their journey in innovation to seasoned decision makers looking to enhance their strategies.

The diverse range of certification programs, accommodating varying levels of expertise, ensures that the School of Innovation will be a pivotal resource for many. It’s an opportunity for participants to not only learn but also apply these methodologies in real-world scenarios, driving tangible change and progress.

The focus on design thinking as a key aspect of the training is particularly noteworthy. It underscores the importance of empathy, creativity, and user-centric approaches in innovation, which are crucial in today’s rapidly evolving world.

As Indonesia embarks on this journey towards a more innovative future, it will be fascinating to observe the ripple effects of such education and empowerment. The School of Innovation could very well be a catalyst for significant positive transformations, not just within organizations but across the broader societal landscape.

Embracing innovation is indeed embracing the future, and it’s commendable to see such initiatives paving the way🚀🚀🚀

Design Thinking

Menggunakan Design Thinking bukan cuma tentang menciptakan solusi yang efektif, tetapi juga tentang memahami dan menghargai pengalaman manusia dalam setiap aspeknya.

Kerjasama lintas disiplin akan jadi kunci karena tujuannya adalah outcomes, ide-ide dari berbagai bidang kemudian diintegrasikan untuk menemukan solusi-solusi inovatif. Hingga seorang Design Thinkers selalu didorong untuk menjadi seseorang yang ingin tahu, dengan terus bertanya dan mengeksplorasi lebih dalam untuk benar-benar memahami masalah dan kebutuhan penggunanya

Pada prosesnya, jadi sangat penting untuk bisa pula memvisualisasikan perjalanan penggunanya, dilakukan dengan memetakan setiap langkah, kita dapat mengidentifikasi dan memahami titik kesulitan serta peluang untuk perbaikan. Ini membantu dalam merancang solusi yang tidak hanya kreatif tetapi juga relevan dan berdampak langsung pada pengguna.

Aspek kunci lainnya adalah aksesibilitas. Desain harus bisa diakses oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau sensorik. Ini bukan hanya tentang inklusivitas tetapi juga tentang menciptakan solusi yang berkelanjutan dan luas pengaruhnya.

Akhirnya, refleksi dan dokumentasi menjadi bagian penting dari proses. Meluangkan waktu untuk merefleksikan apa yang telah dipelajari dan mendokumentasikannya tidak hanya memperkaya proses pembelajaran tetapi juga menjadi sumber berharga untuk proyek-proyek mendatang. Dokumentasi ini juga memungkinkan pengetahuan dibagikan, sehingga memperluas dampak Design Thinking.

Dengan mengintegrasikan semua elemen ini ke dalam Design Thinking, kita tidak nggq cuma menciptakan solusi yang efektif tetapi juga berkontribusi pada penciptaan dunia yang lebih inklusif, pemahaman, dan inovatif.

Selamat mengarungi dunia inovasi!

Design Thinking

Di era yang terus berubah dan penuh tantangan ini, pentingnya Design Thinking jadi semakin terasa. Design Thinking bukan cuma sekadar proses, tapi juga cara pandang yang unik untuk memahami dan menanggapi kompleksitas dunia yang makin rumit dengan empati dan kreativitas.

Merujuk tulisan Tim Brown, Design Thinking mengajarkan kita untuk bisa melihat dunia dengan lensa yang berbeda, di mana empati dan eksperimen menjadi fondasi utama. Walau sederhana terasanya, tapi fundamental ini yang paling menantang diterapkan.

Rujukan lain, David Kelley dalam bukunya Creative Confindence, pada konteks saat ini dan masa depan, kolaborasi, seperti yang ditekankan jadi kunci utama. Menghadapi masalah yang semakin kompleks, kita jadi membutuhkan berbagai perspektif dan keahlian untuk mencapai solusi yang inovatif. Kolaborasi juga seperti mudah dilakukan, faktanya akan sangat berbeda karena mindsetnya kerap kali belum shifting.

Belajar lagi terkait Fasilitasi Design Thinking, prosesnya justru berfokus pada bagaimana memandu eksplorasi ini, bukan hanya mencari jawaban yang tepat, nah ini juga kerap kali jadi tantangan, bukan sekedar jawaban tepat, tapi berani engga bereksplorasi?

Memfasilitasi proses dengan kerangka Design Thinking, diawali denhan pentingnya untuk menciptakan ruang di mana setiap suara didengar dan setiap ide dihargai. Ini mencerminkan kebutuhan akan inklusivitas dan keragaman dalam mencari solusi. Inovasi ngga alan muncul dari isolasi, melainkan dari interaksi dan kolaborasi yang dinamis.

Pendekatan-pendekatan ini, mengingatkan kita bahwa memfasilitasi Design Thinking bukan hanya tentang memberikan jawaban, tetapi lebih pada mengajukan pertanyaan yang tepat untuk membuka wawasan baru. Dan terakhir, mengingatkan lagi, digarisbawahi pula bahwa tujuan utama Design Thinking adalah menciptakan masa depan yang lebih baik dengan pendekatan yang berpusat pada manusia.

Dalam konteks ini, Design Thinking menjadi sangat relevan untuk mengembangkan solusi yang tidak cuma inovatif, tetapi juga berkelanjutan dan inklusif, memastikan kita siap menghadapi apa pun yang mungkin terjadi di masa depan.

Jadi kita mau belajar bareng ngga nih?