Model bisnis konvensional & model bisnis sosial punya perbedaan mendasar dalam visi, tujuan, dan penggunaan keuntungan. Model bisnis konvensional fokus pada keuntungan maksimal bagi pemegang saham & pemilik usaha. Keuntungan yang dihasilkan biasanya digunakan untuk memperbesar lini usaha yang ada atau membuka lini usaha baru, dengan tujuan utama meningkatkan nilai perusahaan dan memberikan imbal hasil finansial yang lebih besar bagi para pemilik modal✨
Sebaliknya, model bisnis sosial punya visi yang lebih luas, berfokus pada dampak sosial dan pemberdayaan komunitas. Model bisnis sosial didorong oleh visi sosial yang kuat dan menggunakan pendekatan profesional dalam operasional usahanya. Sebagian keuntungan yang dihasilkan dialokasikan untuk memberdayakan penerima manfaat, memastikan mereka dapat mandiri dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Ini menciptakan siklus positif di mana usaha tidak hanya menguntungkan secara finansial tetapi juga memberikan dampak sosial yang signifikan😇
Kesalahpahaman umum adalah bahwa model bisnis sosial hanya berfokus pada visi sosial tanpa pendekatan bisnis yang profesional. Padahal, keberhasilan model bisnis sosial sangat bergantung pada kemampuan mengintegrasikan visi sosial dengan strategi bisnis yang efisien dan efektif. Dengan demikian, bisnis sosial dapat beroperasi secara berkelanjutan dan menciptakan perubahan positif dalam masyarakat sambil tetap menghasilkan keuntungan yang cukup untuk mendukung operasionalnya😎
Sebaliknya, model bisnis konvensional beroperasi dengan prioritas utama pada ekspansi bisnis dan peningkatan profitabilitas tanpa fokus utama pada dampak sosial🤩
Dalam mengelola model bisnis konvensional, pengelola fokus pada optimalisasi operasi, pengembangan produk, strategi pemasaran, dan manajemen risiko untuk meningkatkan profitabilitas dan memperluas pasar. Sementara itu, pengelolaan model bisnis sosial memerlukan pendekatan lebih holistik, termasuk pengembangan program pemberdayaan, kolaborasi dengan komunitas lokal, serta monitoring dan evaluasi dampak sosial yang dihasilkan. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci untuk memastikan dana digunakan sesuai tujuan sosial yang telah ditetapkan📈