Kreatif dan Manipulatif Itu Beda Tipis

Seharian duduk rapat bersama kolega, membahas kinerja, kinerja, kinerja. Kata ini begitu menghantui lima tahun terakhir ini karena begitu kencang dorongan untuk berkinerja. ā£ā£ā£Hingga rasanya ada bagianā€‘bagian humanis menjadi hilang terjebak deretan angka yang ditekankan untuk dicapai.ā£ā£ā£
ā£ā£ā£
Kehilangan makna ketika pekerjaan didorong hanya pada hasil kuantitatif, dalam prosesnya justru menjadi sistem yang memancing manusiaā€‘manusia secara tak sadar dibimbing untuk mahir dengan halā€‘hal manipulatif walau tampak kreatif dipermukaan.ā£ā£ā£
ā£ā£ā£
Tak semataā€‘mata imingā€‘iming bonus besar yang perlu dibangun, cara pandang membangun hasil juga harus benarā€‘benar ditanamkan. Ada budaya yang memang perlu dibangun sungguhā€‘sungguh jika memang keberlanjutannya jadi harapan. Namun memang keberlanjutan itu adalah sesuatu hal yang mahal tapi layak diperjuangkan.ā£ā£ā£
ā£ā£ā£
Merujuk pada model Triaxia, 2010, sebuah hasil yang dituju memang penting memiliki koridor budaya yang transformatif, didalamnya ditumbuhkan siklus dari perencanaan, implementasi, feedback, akuntabilitas, dukungan hingga afirmasi yang berputar terus menerus sebagai perbaikan yang berkelanjutan, iteratif lebih baik dan baik lagi. Dalam tiap irisannya selalu ada komunikasi yang bising, meminta feedback yang membangun.ā£ā£ā£
ā£ā£ā£
Menguatkan sistem dengan budaya, dalam implementasinya dituangkan dengan mengembangkan beragam mekanisme inovatif yang mencakup mekanisme relasi kolaborasi, startegi, struktur, sistem dan proses, rekognisi, hingga manajemen talent menghasilkan aneka inovasi! Banyak dan kompleks ya?Tentu! ā£
ā£
Disinilah kita mulai berproses dan berprogres, karena tak ada sesuatu keberhasilan yang diberkahi jika didalamnya banyak memotong proses belajarnya, apalagi terjebak manipulatif.ā£
ā£
Kreatif dan manipulatif itu bisa jadi tampak sama, perjalanan kedewasaan nanti akan menampakkan mana usaha yang membuahkan manfaat dalam jangka panjang menjadi amalā€‘amal terwariskan yang tak lekang ditelan waktu.ā£
ā£
Jangan ragu berprogres, eratkan lagi kekuatan tim, melompat lagi lebih jauh!ā£

Transformasi

Komunikasi yang baik memang selalu menghasilkan ide yang bagus, menjaga komunikasi yang aktif adalah syarat dimana kita mampu membangun berbagai kebaruan. Komunikasi ini berarti bukan semataā€‘mata berbicara ya, tapi juga kemampuan menyimak dan memahami satu sama lainnya.ā£ā£
ā£ā£
Mengamati berbagai startup yang jungkir balik mempertahankan usahanya ada benang merah yang tampak jelas. Tim yang bertahan dan mampu menghasilkan ideā€‘ide terbaik yang dieksekusi bertahap & semakin baik hasilnya hingga mendatangkan lompatan momentum yang tak terduga sebelumnya adalah timā€‘tim yang berhasil memperbaiki kualitas komunikasinya.ā£ā£
ā£ā£
Menghasilkan sesuatu yang transformatif pada masa sulit adalah hal yang sering kali didapatkan sebuah tim kreatif untuk keluar dari sebuah jurang, melompat dengan kebaruanā€‘kebaruan luar biasa.ā£ā£
ā£ā£


Golongan Transformasionalā£ā£
Biasanya mereka bisa menemukan targetā€‘target dan kebutuhan baru. Mengembangkan terobosanā€‘terobosan pasar yang belum ada sebelumnya. Mereka tau tempat bermain yang baru serta mengembangkan produk dan aset baru. Memang golongan ini adalah golonganā€‘golongan pemenang yang mampu merespon sangat baik dengan resiliensi serta adaptibilitasnya. ā£ā£
ā£ā£
Golongan Adjacentā£ā£
Beberapa golongan usaha dalam kelompok ini adalah usaha yang masih dalam proses mengembangkan usahanya dengan megejar jenis pasar yang miripā€‘mirip dari kondisi eksisting dan penambahan beberapa produk baru atau asset tambahan.ā£ā£
ā£ā£
Golongan Intiā£ā£
Kelompok usaha yang fokus untuk memenangkan usahanya masih pada optimisasi produk esksisting, dalam pasar yang ada saat ini dan bertahan dengan produk yang sama.ā£ā£
ā£ā£
Tidak ada yang salah dengan menjadi salah satu kelompok usaha ini, yang perlu dicermati adalah bagaimana kita dapat tumbuh semakin baik dengan bertransformasi yang konsisten. Salah satunya adalah dengan menumbuhkan tim yang inovatif, bisa dimulai dengan belajar berkomunikasi efektif, pandai menyimak dan mau memahami.ā£ā£
ā£ā£
#janganlelahberproses yaaa #agilitytransformation

OKRs & Model Bisnis

ā£
Diskusi malam kemarin dengan sebuah tim kami tentang sebuah buku yang akan kami terbitkan berikutnya. Pada satu titik ada pertanyaan tentang bagaimana sebuah bisnis dapat beradapatasi. Seru!šŸ¤øā€ā™‚ļøšŸ¤øā€ā™‚ļø
ā£
Jika melihat sebuah model bisnis, sebuah bisnis akan mudah beradaptasi jika Ia dibangun sungguhā€‘sungguh dengan tetap mengedepankan inovasi, dimana inovasi itu lahir dari beberapa komponen, Desirability + Feasibility + Viability , jika ketiga komponen ini tetap dipelihara dengan baik bisnis akan melahirkan kemampuan AdaptibilityšŸ†
ā£

Desirability, dalam Model Bisnis ini berada di sisi kanan, dari Value Proposition hingga Customer Segmentation. Pada bagian inilah kita bermula, menciptakan sesuatu yang benarā€‘benar diinginkan, menghadirkan solusi dan berguna! Bagian ini penting mengeliminir asumsi yang sering kali kita over pede menyatakan produk kita bagus tanpa validasišŸ˜­
ā£
Berikutnya, sisi kiri, Feasible! Apakah secara teknis dan organisasi dapat dilalukan, apakah tim juga dibangun dengan baik dan berprogres menjadi sebuah superā€‘team yang mampu mengelola sumberdaya & jejaring mitra kuncinya? Bagian ini kerap terlupakan karena terlalu fokus dengan bagaimana menghasilkan produk yang laku. Padahal setiap produk yang inovatif dihasilkan dari sisi kiri model bisnis ini. Disisi ini adalah sisi dimana kesabaran kamu dites, apakah kamu sanggup membangun superteam yang keren?ā£šŸ‘¬šŸ‘­
ā£
Terakhir, sisi bawah! Viablitas! Secara bisnis memang kita perlu memiliki kemampuan merancang pendapatan yang bersumber dari beragam saluran, selain itu mampu menghitung benar cost yang diperlukan. Nah disisi inilah kamu ditantang benarā€‘benar teliti, kreatif dan mau berhitung cermat, nah lohšŸ¤’
ā£
Yang menarik dari ketiga aspek ini, jika dibangun Ia akan melahirkan tiga macam inovasi yang menarik, yakni ā£
1. Inovasi Fungsionalā£
2. Inovasi Emosionalā£
3. Inovasi Prosesā£
ā£
Jika saja ketiga ini dari hasil sebuah learning organization yang konsisten dijalankan Ia akan terus dapat berdaptasi, karena menghasilkan beragam kebaruan yang adaptif dengan kebutuhan jamannya.ā£
ā£
Selamat belajar!šŸš€šŸš€šŸš€ #agilitytransformation

Kemana Arah Kita?

Sebenarnya kemana arah kita? ā£

Pertanyaan ini bisa jadi tidak muncul karena mungkin sering kali terdistraksi masalahā€‘masalah jangka pendek. Punya aktivitas jangka pendek itu penting, hanya jangan lupa startegi jangka menengah & goals jangka panjangnya.ā£
ā£
Mendefinisikan goals bisa dimulai dengan mendefinisikan Purpose, diikuti dengan merumuskan Visi & Misinya dimana goalsnya dibangun dengan prinsip;ā£
1) Dirumuskan dengan sungguhā€‘sungguh, ā£
2) Dikawal prosesnya. ā£
3) Turunkan Visi & Misi, ke tujuanā€‘tujuan strategis, quarter hingga hasilā€‘hasil kunci yang diharapkan.ā£
ā£
Sepanjang membangun goals, ada beberapa pengalaman yang bisa menjadi tips penting untuk diselami agar punya tim yang berprogres;ā£
ā£
1. Fokus dan komit pada prioritas. ā£Buat goals yang jelas kemudian menurunkannya dengan membaginya pada empat tahap. Dampingi prosesnya, ā£Tentukan 3 hingga 5 aktivitas terpenting, Tententukan maksimal 5 hasil kunci dari tiap tujuan yang diinginkan. Jangan lupa kuatkan kepemimpinan organisasinya sepanjang perjalanannya.
ā£
2. Selaraskan & sambungkan kerjasama tim. Bagian ini cukup menantang, hingga jika perlu lakukanlah beragam
insentif untuk tim, runtuhkan ego anggota tim yang silo, ā£perkenankan sebagian inisiatif untuk tumbuh secara bottom up & selaraskan tim yang terlibat dalam pencapaian goalsnya.
ā£
3. Menurunkan goals menjadi taktik & halā€‘hal teknis, yang perlu diperhatikan adalah;ā£ Bagaimana tiap kemajuannya diukur dan di reā€‘assest. Penting juga menumbuhkan keterbukaan & kepemilikan atas tujuan, melakukan aktivitas secara sinergi, terbuka dan terukur.ā£
ā£
4. Terakhir! Stretch for Amazing, ini artinya membuat peluangā€‘peluang untuk melakukan lompatan di masa datang, kita bisa memulainya dengan;ā£ memisahkan goals yang dapat dicapai dengan halā€‘hal yang aspiratif, menciptakan lingkungan yang bisa mendorong semangat eksperimenal, Set goals yang ambisius tapi tetap realistis, dan yang paling penting adalah Arahkan pada halā€‘hal yang eksponensial ketimbang incremental.ā£
ā£
Belajar berorganisasi, menyelaraskan tujuan dalam prosesnya selalu ada ongkos yang perlu dibayar, yang paling mahal ongkosnya adalah waktu dan konsistensi. Yuk lompat!ā£šŸš€šŸš€šŸš€ #agilitytransformation

Goals Management

Kumpul lagi barengā€‘bareng tim tentang sejauh mana sudah bergerak dari masa sulit Covidā€‘19, kondisi masih sulit sih hanya semangat masih perlu dipelihara šŸ™‚ ā£
ā£

Ngga semudah membaca buku Goals Manajemen OKRs, dalam praktekknya banyak likuā€‘liku menularkan kemampuan yang konsisten dalam mencapai sebuah tujuan organisasi. Sharing hari ini bersama tim bukan hanya menurunkan aspek pertama dalam OKRs yakni tapi belajar banyak tentang tahapannya, nilai, prinsip dan elemen dasarnya. Jadi tadi kami membahas apa aja? ā£
ā£
1)To ā€‘dos. ā£
Toā€‘dos meliputi tahapan yang dimulai dengan merancang Key Result, Objectives & Interim Goals dalam mencapai Visi. Merumuskannya saja perlu waktu, karena dalam proses “internalisasinya” justru jadi tantangan.ā£
ā£
2)Motivasi intrinsik. ā£
Tantangan berikutnya, membangkitkan motivasi intrinsik. Nilai dasar yang ditumbuhkan dalam tim. Kami biasa menyebutnya dengan menegaskan kembali tujuan dengan langkah yang jelas “Clarity” , terdiri dari 1) Penyelarasan, dimulai dengan kalimat ā€œbentar dulu!, kayaknya kita menjauh dari goals nih!ā€ atau dengan pernyataan lain yang terukur dari progres pencapaian . 2) Transparansi, ini jadi penting mengingat keterbukaan jadi unsur penting memastikan kita berjalan selaras. 3) Engagement, ini juga jadi tantangan! biasanya kita jawab sambil makanā€‘makan :)ā£
ā£
3)Selfā€‘organized Teamsā£
Membangun fokus menjadi tantangan tersendiri. Mau tidak mau individu & timnya dilatih untuk menjadi Agile!, lebih dari itu budaya Continuous Improvement dibumikan sungguhā€‘sungguh jadi tantangan karena kerap lupa mengevaluasi apa yang sudah terjadi. Pertemuanā€‘pertemuan kecil untuk iterasi juga penting, karena banyak individu kerap silo dalam kerjanya. Prinsipā€‘prinsip ini menjadi pilar penting untuk juga ditumbuhkan.ā£
ā£
4)Pertemuan Mingguanā£
Elemen penting ini dilakukan untuk mereview, perencanaan, retrospektif & list selanjutnya hingga kita paham kita berada di jalur yang benar menuju tujuan kita. ā£
ā£
Jadi gimana? Bukan cuma tools terkait mengukur progresnya saja ya, tapi juga belajar bersamaan bagaimaman menginternalisasi nilai dasarnya, prinsip serta elemenā€‘elemennya. Perjalanan panjang sebuah organisasi inovatif! #agilitytransformation

Feedback Culture

Sering kita segan terhadap memberikan saran atau sekedar chit chat tegur sapa, apalagi berdiskusi dalam. Beberapa hari ini kami berkumpul dan berdiskusi, melihat lagi cara kami berkomunikasi. Ada banyak hal yang perlu diperbaiki, perjalanan masih panjang! Keterbukaan komunikasi menjadi kunci utama sebuah budaya organisasi yang baik, hanya saja ini sangat tergantung pada satu hal kunci yakni ā€œFeedback yang jujurā€ ā£ā£
ā£ā£

Sebuah organisasi memang perlu dibangun keterbukaan komunikasinya, perlu waktu memang. Atau bahkan untuk sebuah organisasi yang membesar yang merasa dirinya semakin establish, keterbukaan ini justru perlahanā€‘lahan memudar tak terasa. ā£ā£
ā£ā£
Sebuah lingkungan kerja yang sehat pada perjalanannya akan merasa menjadi sebuah komunitas, memiliki rasa sebagai super team, kebersamaan & kekompakkannya tumbuh. Coba telaah lagi organisasi kamu menuju titik ini atau sebaliknya?ā£ā£
ā£ā£
Feedback adalah hal esensial, tanpanya tim takkan bisa membentuk lingkungan kerjanya dengan baik, manajemennya pun jadi tak bisa memperbaiki halā€‘hal yang perlu diperbaiki dalam rangka mengetahui akibat apa yang mereka miliki dalam organisasinya dan seberapa jauh mereka menyelesaikan tujuannya #OKRs.ā£ā£
ā£ā£
1. Mulailah dari atas. Pemimpin punya peran terbesar dalam membangun feedback culture, ā€œlead by exampleā€. Jangan sampai seseorang yang mengkritisinya mendapatkan hukuman, yang terjadi adl kehilangan kepercayaannya. Coba mulai membuat Psychological Safety di lingkungan pekerjaan.ā£ā£
ā£ā£
2. Seringlah memberikan umpan balik & siap menerimanya. Jika ini jadi hal yang lumrah ini akan jadi hal yang positif untuk lingkungan kerja. Make it clear! Banyak cara untuk poin ini dari mulai membuat forum, survey, pertemuan satu per satu, FDG, workshop bahkan liburan!ā£ā£
ā£ā£
3. Beranikan meminta feedback. Masih banyak menyikapi bahwa krititik adalah sebuah stigma, untuk menghilangkannya bisa mencoba meminta feedback secara terbuka bersama tim.ā£ā£
ā£ā£
4. Berikan reward pada perilaku yang diharapkan pada kultur baru. ā€œPositive feedback should never be a shield, or a way of being able to deliver negative feedbackā€ Berikan keduanya!ā£ā£
ā£ā£
Selamat membangun Feedback Culture!ā£ā£
ā£
#agilitytransformation

Key Results!

Perencanaan bisnis secara teoritis merupakan perancangan atas gagasan pendirian suatu usaha. Dituangkan dalam 1) konsep bisnis, 2) dilengkapi data kelayakan & spesifikasi model bisnis, 3) diuraikan degan logika yang kaya ide baru. Lebih rinci menuangkan data pasar & keuangan. Tiga bagian tsb kemudian dibagi menjadi;ā£
ā£
1)Ringkasan eksekutif, ā£
3)Deskripsi bisnis, ā£
3)Strategi pasar, ā£
4)Analisis kompetitif, ā£
5)Rencana desain & pengembangan rencana operasi, manajemenā£
6)Faktorā€‘faktor keuangan lainnyaā£
ā£
Dalam prakteknya, perlu detail, jangan terjebak berkutat pada produknya saja. Produk yang inovatif dihasilkan dari proses bisnis inovatif yaaāœŠ Merencanakan bisnis dimaknai sebagai perencanaan proses bisnis, bukan sekedar perencanaan produk, itu mengapa dinamakan Business Plan, bukan Product Plan/Product Design. ā£
ā£


Menuliskan rencana bisnis jadi penting sebagai latihan membangun logika agar produknya inovatif dapat sukses di pasar, mendatangkan keuntungan & berkelanjutan. ā£
ā£
Gagasan proses inovatif ini adalah inti dimana sebuah perencanaan dapat dibedakan keunggulannya dibandingkan dengan perencanaan lain. Hasilnya diwujudkan berupa usaha yang dapat tumbuh sehat, stabil & mampu memenuhi beberapa indikator keberhasilan yang diharapkan.ā£
ā£
Pada perjalanannya, menuangkan gagasan usaha dalam tulisan perancangan bisnis perlu secara gamblang menjelaskan bagaimana suatu produk yang ditawarkan mampu memberikan profit maksimal dengan menjalankan manajemen & pengendalian keuangan yang baik. ā£
ā£
Penting juga dirancang memenuhi kebutuhan bisnis itu sendiri, & berfungsi sebagai ā€˜road mapā€™ menuju tujuan kesuksesan yang dicapai dengan Key Results spesifik, serta diidentifikasi tujuan dan cara untuk mencapai tujuan tersebut.ā£
ā£
Gagasan dituangkan dengan nyawa yang lebih dari sekedar kelengkapan detail aspek produk barunya. Nyawa dari hasil pemikiran kreatif, optimisme & orisinalitas kemudian dikembangkan dengan logika yang mampu meyakinkan bahwa usaha yang dibangun menguntungkan. ā£
ā£
Sematkan niat kebermanfaatan pada khalayak ramai, pihak terkait & komitmen pengembalian modal, manajemen resiko & halā€‘hal lain yang berhubungan dengan mitra kerja, masyarakat šŸš€šŸš€

Konsistensi Mengejar Goals

100 komunitas berkumpul lagi hari ini, Jogja & Jawa Timur! 50 halaman presentasi tak terasa habis dalam 2jam diskusi. Sangat menarik menjawab pertanyaan yang meletupā€‘letup bersemangat.Bahagia!ā£
ā£
Topik hari ini terkait kolaborasi, namun dikaitkan dengan penggunaan BMC agar lebih familiar bagaimana membentuk mimpi masa depan dengan komponen2 seperti diterangkan kanvas BMC. Di tiap kotaknya ada peran kolaborasi dalam mengkaselerasi, setidaknya menumbuhkan tiap bagiannya, hingga berprogress lebih dekat menuju mimpinya.ā£
ā£


Sore ini lebih menekankan pada tangga proses, bagaimana bertahap mencapai tujuan utama, maka tadi banyak mengarahkan agar kawanā€‘kawan mendalami #OKRs, setidaknya ini banyak membawa keberhasilan pada ekosistem kami. Pendekatan ini tidak mengutamakan kompetisi, tapi bagaimana merumuskan goals, definisi kebahagiaan, pathways, tempat kerja yang membahagiakan serta aneka inisiatif penting yang menghasilkan hasil sebagai kunci penting keberhasilan.ā£
ā£
OKRs adalah pendekatan yang memperkenalkan kita dalam merumuskan tujuan, kemana organisasi melangkah, serta bagaimana merumuskan pernyataan tujuan dengan baik, menginspirasi & terarah jelas. Lebih menarik karena mengarahkan tim berlomba belajar konsisten mencapai goalsā€‘nya, sembari menyelaraskan struktur & memperkayanya dengan data dan informasi.ā£
ā£
Disamping itu, kita belajar merumuskan strategi mencapai tujuan, merancang ā€œkey resultsā€, yakni hasilā€‘hasil penting yang memastikan kemajuan dalam tiap tahapnya. Titik kuncinya adalah kemampuan untuk memiliki sebuah ā€œclear pathwaysā€ disertai clarity, transparan & menjaga pergerakan untuk tetap fokus.ā£
ā£
Yang tidak kalah menarik adalah bagaimana merancang inisiatif dari tiap langkah yang dituju bersama dengan meningkatkan keterbukaan komunikasi, keterikatan satu sama lain tanpa mengenyampingkan otonominya menghadirkan caraā€‘cara kreatif. ā£
ā£
Diatas itu, yang paling membuat pendekatan ini baik adalah, karena prosesnya membantu mempercepat tumbuhnya budaya organisasi yang sehat, selalu ingin tumbuh saling melengkapi & memperkaya. Tidak heran banyak organisasi melahirkan inovasi setelah menggunakan OKRs.ā£
ā£
Yakin ga pengen belajar ini? Yuk kapan kita ketemu?

OKRs Apaan sih?

Happy to see them applying the latest modern management approach in their ecosystem. Welcoming OKRs to our processesā¤ļø ā£
ā£
OKR bukanlah alat evaluasi kinerja karyawan, melainkan alat bantu untuk mengukur sejauh mana apa yang dilakukan sudah sesuai dengan target perusahaan. OKR membantu tim di perusahaan untuk mengevaluasi usaha pencapaian target. ā£
ā£
OKR adalah sistem manajemen kerja yang unik karena dengan menentukan OKR sebuah perusahaan bisa peka dan responsif terhadap perubahan. Hal ini dikarenakan target yang dibuat hanya untuk dalam jangka waktu dekat.ā£
ā£
OKR biasanya disusun per kuarter (setiap 3 bulan sekali). OKR mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah gol dari hitungan bulan menjadi hitungan hari. Hal ini membuat investasi kerja keras tim berfokus untuk mencapai tujuan, bukan sekadar merencanakan.ā£
ā£
OKR juga disusun untuk mudah dimengerti berbagai pihak karena OKR menjunjung tinggi transparansi. Semua tim bisa saling melihat OKR tim lainnya, termasuk OKR milik CEO. Hal unik lainnya adalah OKR menuntut sebuah perusahaan dan tim kerja di dalamnya untuk menentukan tujuan yang ambisius. Menurut Google yang telah sejak awal menerapkan OKR, tujuan yang ambisius membuat semua pihak tertantang keluar dari zona nyaman untuk mencapai target yang tidak pernah disangka bisa dicapai. (dip)

Last Mover, Are You?

Inovasi gampang banget disebut, terucap manis udah biasa. Hanya saja, satu hal yang sering kali membuat sebuah gagasan gagal jadi sebuah inovasi, tak konsisten!ā£
ā£
Inovasi pasti selalu berawal dari inovator, bisa individu atau kelompok yang biasanya kaya akan gagasan, semangat & berkemampuan membangkitkan ideā€‘ide baru menerabas pola lama. Jumlah inovator ini tentunya sedikit, jauh lebih sedikit dari populasinya. ā£
ā£

Menjadi PR selanjutnya adalah bagaimana menyebarluaskan gagasan baru hingga bisa menyentuh seluruh populasinya? Kerap kali kita beranggapan sebuah pergerakan inovasi akan serempak & bersamaan. Tidak begitu kenyataannya! Tidak sama dengan membuat kue pancung yang bisa dibuat langsung satu lusin bersamaan. Apalagi inovasi ini erat kaitannya dengan manusia dengan aneka karakternya! Disulap dalam waktu semalam cuma bisa dilakukan dalam filmā€‘film fiksi.ā£
ā£
Kenyataanya, jika ingin memperngaruhi sekumpulan populasi dengan inovasi, ada tahapannya! Pastikan dulu untuk menyentuh simpulā€‘simpul penggerakknya sebagai Early Adopters, biasanya ini adalah golongan Fast Movers yakni orangā€‘orang inovator dan visioner. Early adopters ini jumlahnya sedikit, tapi santai dulu pelanā€‘pelan kita berproses! Biasanya jika golongan Fast Movers ini berhasil, mereka akan mengundang banyak peminat baru. Peminat baru ini dikatakan sebagai Early Majority. Golongan ini biasaya disebut juga Middle Majority yang biasanya memiliki karakter Pragmatis. Kemudian diikuti kaum konservatif yang biasanya Ia menjadi kalangan Late Majority yang akhirnya ikut perubahan. ā£
ā£
Nah menutup proses difusi inovasi ini biasanya adalah kalangan skeptis yang mengisi bagian terakhir kurva ini, dinamakan sebagai Last Movers.ā£
ā£
Kita bisa saja bergolongan innovators, visioner, pragmatis, konservatif atau bahkan skeptis pada halā€‘hal baru tertentu. Bisa jadi saya golongan visioner disebuah bidang, tapi jadi golongan skeptik dalam adopsi halā€‘hal tertentu. Contohnya skeptik terhadap Tiktok! yang akhirnya berpikir ā€œbuat juga aaah!ā€ā£
ā£
Jangan buruā€‘buru, inovasi itu dibangun dengan konsistensi, bukan hujan badai yang tibaā€‘tiba turun dari langit. Selamat berproses! (dip)

Inspired byĀ @alu_anandiaĀ #agilitytransformation