Menuju Lombok, bersua dengan 17 StartUp matang dari beragam penjuru ASEAN.
Kali ini kami bersama UNDP bersama-sama berkompetisi menjawab tantangan bagaimana menghadirkan usaha-usaha berbasis inovasi yang ditujukan pada kelestarian lingkungan. Lebih spesifik lagi menggagas usaha-usaha inovatif memerangi limbah plastik.
Kehadiran 17 usaha-usaha anak muda yang model-model bisnisnya ini sudah proven adalah bukti bahwa tak dipungkiri lagi bahwa saat ini produk-produk inovatif tak bisa lagi hanya mempertimbangkan profit, tapi juga memastikan keberlanjutannya dengan memadukan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Teknologi jadi media katalisator terjadinya inovasi dan dampak sosial yang luas.
Tidak banyak, tapi mulai banyak tumbuh social entreprises yang menjadikan teknologi sebagai mesin utama perubahannya. Menyandingkan teknologi bersama visi sosial menjadi penting, apalagi membuncahkannya bersama kreatifitas.
Mengapa bisnis sosial menjadi tren walau pada kenyataanya sebagian besar perusahaan sosial merasakan kesulitan untuk menciptakan bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan, hingga proses menemukan model bisnis yang paling pas adalah hal yang paling menantang, sangat unik untuk setiap usahanya.
Cara paling layak bagi wirausahawan sosial untuk memberikan kembali paradigma ekonomi baru menyeimbangkan people, planet dan proseperity sebagai kesatuan mekanisme yang utuh untuk memenuhi tujuan yakni memberi dampak dengan cara yang lebih positif yakni model binis sosial.
Kita eksplor bisnis-bisnis sosial ini di Lombok!🎉
No comment yet, add your voice below!