Pernah ngga kamu ngalamin bimbingan sama Dosen yang isinya cuma nunggu giliran buat dapet jawaban dari dosen?

Udah datang, duduk, diem, terus nanya ke dosen aja dan nggak ada interaksi sama temen lain. Nah, jika semua orang cuma ngandalin satu sumber, ya wajar aja prosesnya jadi jadi lama dan nggak maksimal. Ini kayak Sarnoff’s Law, di mana nilai jaringan cuma sebanding dengan jumlah orang yang terhubung langsung ke satu pusat (dosen). Hasilnya? Belajar jadi antrian panjang yang bikin frustrasi. Dosennya juga jadi mumet (Curcol)

Padahal, kalau kita bisa memulai budaya untuk saling cerita, saling belajar, dan saling bantu, efeknya bisa jauh lebih besar! Bayangkan kalau mahasiswa bisa diskusi bareng, nyari solusi bareng, dan ngasih perspektif baru satu sama lain. Walau berbeda topik penelitian, berperilaku divergen dalam memperbaikinya. Hasil dari proses ini nggak lagi linear, tapi eksponensial (Metcalfe’s Law). Makin banyak yang aktif berkontribusi, makin kaya juga pembelajarannya, ya tiap orang jadi ikut pinter!

Dalam kasus ini, Dosen nggak perlu jadi satu-satunya sumber jawaban. Peran dosen berubah jadi orkestra yang mengarahkan, bukan jadi Google yang kasih jawaban instan. Mahasiswa bisa eksplorasi lebih luas, dapet lebih banyak sudut pandang, dan belajar dengan cara yang lebih seru.

Jadi, kenapa masih stuck di sistem ngantri bimbingan kalau bisa belajar dengan cara yang lebih powerful? Saatnya ubah pola pikir, bangun network effect, dan bikin pembelajaran bisa narik insight jauh lebih banyak!

Recommended Posts

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *