Key Results!

Perencanaan bisnis secara teoritis merupakan perancangan atas gagasan pendirian suatu usaha. Dituangkan dalam 1) konsep bisnis, 2) dilengkapi data kelayakan & spesifikasi model bisnis, 3) diuraikan degan logika yang kaya ide baru. Lebih rinci menuangkan data pasar & keuangan. Tiga bagian tsb kemudian dibagi menjadi;⁣

1)Ringkasan eksekutif, ⁣
3)Deskripsi bisnis, ⁣
3)Strategi pasar, ⁣
4)Analisis kompetitif, ⁣
5)Rencana desain & pengembangan rencana operasi, manajemen⁣
6)Faktor‑faktor keuangan lainnya⁣

Dalam prakteknya, perlu detail, jangan terjebak berkutat pada produknya saja. Produk yang inovatif dihasilkan dari proses bisnis inovatif yaa✊ Merencanakan bisnis dimaknai sebagai perencanaan proses bisnis, bukan sekedar perencanaan produk, itu mengapa dinamakan Business Plan, bukan Product Plan/Product Design. ⁣


Menuliskan rencana bisnis jadi penting sebagai latihan membangun logika agar produknya inovatif dapat sukses di pasar, mendatangkan keuntungan & berkelanjutan. ⁣

Gagasan proses inovatif ini adalah inti dimana sebuah perencanaan dapat dibedakan keunggulannya dibandingkan dengan perencanaan lain. Hasilnya diwujudkan berupa usaha yang dapat tumbuh sehat, stabil & mampu memenuhi beberapa indikator keberhasilan yang diharapkan.⁣

Pada perjalanannya, menuangkan gagasan usaha dalam tulisan perancangan bisnis perlu secara gamblang menjelaskan bagaimana suatu produk yang ditawarkan mampu memberikan profit maksimal dengan menjalankan manajemen & pengendalian keuangan yang baik. ⁣

Penting juga dirancang memenuhi kebutuhan bisnis itu sendiri, & berfungsi sebagai ‘road map’ menuju tujuan kesuksesan yang dicapai dengan Key Results spesifik, serta diidentifikasi tujuan dan cara untuk mencapai tujuan tersebut.⁣

Gagasan dituangkan dengan nyawa yang lebih dari sekedar kelengkapan detail aspek produk barunya. Nyawa dari hasil pemikiran kreatif, optimisme & orisinalitas kemudian dikembangkan dengan logika yang mampu meyakinkan bahwa usaha yang dibangun menguntungkan. ⁣

Sematkan niat kebermanfaatan pada khalayak ramai, pihak terkait & komitmen pengembalian modal, manajemen resiko & hal‑hal lain yang berhubungan dengan mitra kerja, masyarakat 🚀🚀

Konsistensi Mengejar Goals

100 komunitas berkumpul lagi hari ini, Jogja & Jawa Timur! 50 halaman presentasi tak terasa habis dalam 2jam diskusi. Sangat menarik menjawab pertanyaan yang meletup‑letup bersemangat.Bahagia!⁣

Topik hari ini terkait kolaborasi, namun dikaitkan dengan penggunaan BMC agar lebih familiar bagaimana membentuk mimpi masa depan dengan komponen2 seperti diterangkan kanvas BMC. Di tiap kotaknya ada peran kolaborasi dalam mengkaselerasi, setidaknya menumbuhkan tiap bagiannya, hingga berprogress lebih dekat menuju mimpinya.⁣


Sore ini lebih menekankan pada tangga proses, bagaimana bertahap mencapai tujuan utama, maka tadi banyak mengarahkan agar kawan‑kawan mendalami #OKRs, setidaknya ini banyak membawa keberhasilan pada ekosistem kami. Pendekatan ini tidak mengutamakan kompetisi, tapi bagaimana merumuskan goals, definisi kebahagiaan, pathways, tempat kerja yang membahagiakan serta aneka inisiatif penting yang menghasilkan hasil sebagai kunci penting keberhasilan.⁣

OKRs adalah pendekatan yang memperkenalkan kita dalam merumuskan tujuan, kemana organisasi melangkah, serta bagaimana merumuskan pernyataan tujuan dengan baik, menginspirasi & terarah jelas. Lebih menarik karena mengarahkan tim berlomba belajar konsisten mencapai goals‑nya, sembari menyelaraskan struktur & memperkayanya dengan data dan informasi.⁣

Disamping itu, kita belajar merumuskan strategi mencapai tujuan, merancang “key results”, yakni hasil‑hasil penting yang memastikan kemajuan dalam tiap tahapnya. Titik kuncinya adalah kemampuan untuk memiliki sebuah “clear pathways” disertai clarity, transparan & menjaga pergerakan untuk tetap fokus.⁣

Yang tidak kalah menarik adalah bagaimana merancang inisiatif dari tiap langkah yang dituju bersama dengan meningkatkan keterbukaan komunikasi, keterikatan satu sama lain tanpa mengenyampingkan otonominya menghadirkan cara‑cara kreatif. ⁣

Diatas itu, yang paling membuat pendekatan ini baik adalah, karena prosesnya membantu mempercepat tumbuhnya budaya organisasi yang sehat, selalu ingin tumbuh saling melengkapi & memperkaya. Tidak heran banyak organisasi melahirkan inovasi setelah menggunakan OKRs.⁣

Yakin ga pengen belajar ini? Yuk kapan kita ketemu?

OKRs Apaan sih?

Happy to see them applying the latest modern management approach in their ecosystem. Welcoming OKRs to our processes❤️ ⁣

OKR bukanlah alat evaluasi kinerja karyawan, melainkan alat bantu untuk mengukur sejauh mana apa yang dilakukan sudah sesuai dengan target perusahaan. OKR membantu tim di perusahaan untuk mengevaluasi usaha pencapaian target. ⁣

OKR adalah sistem manajemen kerja yang unik karena dengan menentukan OKR sebuah perusahaan bisa peka dan responsif terhadap perubahan. Hal ini dikarenakan target yang dibuat hanya untuk dalam jangka waktu dekat.⁣

OKR biasanya disusun per kuarter (setiap 3 bulan sekali). OKR mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah gol dari hitungan bulan menjadi hitungan hari. Hal ini membuat investasi kerja keras tim berfokus untuk mencapai tujuan, bukan sekadar merencanakan.⁣

OKR juga disusun untuk mudah dimengerti berbagai pihak karena OKR menjunjung tinggi transparansi. Semua tim bisa saling melihat OKR tim lainnya, termasuk OKR milik CEO. Hal unik lainnya adalah OKR menuntut sebuah perusahaan dan tim kerja di dalamnya untuk menentukan tujuan yang ambisius. Menurut Google yang telah sejak awal menerapkan OKR, tujuan yang ambisius membuat semua pihak tertantang keluar dari zona nyaman untuk mencapai target yang tidak pernah disangka bisa dicapai. (dip)

Last Mover, Are You?

Inovasi gampang banget disebut, terucap manis udah biasa. Hanya saja, satu hal yang sering kali membuat sebuah gagasan gagal jadi sebuah inovasi, tak konsisten!⁣

Inovasi pasti selalu berawal dari inovator, bisa individu atau kelompok yang biasanya kaya akan gagasan, semangat & berkemampuan membangkitkan ide‑ide baru menerabas pola lama. Jumlah inovator ini tentunya sedikit, jauh lebih sedikit dari populasinya. ⁣

Menjadi PR selanjutnya adalah bagaimana menyebarluaskan gagasan baru hingga bisa menyentuh seluruh populasinya? Kerap kali kita beranggapan sebuah pergerakan inovasi akan serempak & bersamaan. Tidak begitu kenyataannya! Tidak sama dengan membuat kue pancung yang bisa dibuat langsung satu lusin bersamaan. Apalagi inovasi ini erat kaitannya dengan manusia dengan aneka karakternya! Disulap dalam waktu semalam cuma bisa dilakukan dalam film‑film fiksi.⁣

Kenyataanya, jika ingin memperngaruhi sekumpulan populasi dengan inovasi, ada tahapannya! Pastikan dulu untuk menyentuh simpul‑simpul penggerakknya sebagai Early Adopters, biasanya ini adalah golongan Fast Movers yakni orang‑orang inovator dan visioner. Early adopters ini jumlahnya sedikit, tapi santai dulu pelan‑pelan kita berproses! Biasanya jika golongan Fast Movers ini berhasil, mereka akan mengundang banyak peminat baru. Peminat baru ini dikatakan sebagai Early Majority. Golongan ini biasaya disebut juga Middle Majority yang biasanya memiliki karakter Pragmatis. Kemudian diikuti kaum konservatif yang biasanya Ia menjadi kalangan Late Majority yang akhirnya ikut perubahan. ⁣

Nah menutup proses difusi inovasi ini biasanya adalah kalangan skeptis yang mengisi bagian terakhir kurva ini, dinamakan sebagai Last Movers.⁣

Kita bisa saja bergolongan innovators, visioner, pragmatis, konservatif atau bahkan skeptis pada hal‑hal baru tertentu. Bisa jadi saya golongan visioner disebuah bidang, tapi jadi golongan skeptik dalam adopsi hal‑hal tertentu. Contohnya skeptik terhadap Tiktok! yang akhirnya berpikir “buat juga aaah!”⁣

Jangan buru‑buru, inovasi itu dibangun dengan konsistensi, bukan hujan badai yang tiba‑tiba turun dari langit. Selamat berproses! (dip)

Inspired by @alu_anandia #agilitytransformation

Superteam

Pertanyaan terkait membangun tim yang pas hingga cocok sering kali mendominasi pertanyaan jika diskusi tentang organisasi. Pertanyaan ini juga dihiasi dengan berbagai keluhan bahwa anggota timnya ngga beres atau sesuai.⁣

Tidak serta merta kita memiliki tim yang kuat dan langsung cocok. Ada proses membangunnya. Tingkatan terbaik dari sebuah tim yang kompak adalah pada level “Creative Excellence” tingkat tertiggi ini biasanya tumbuh dari sebuah proses membangun kultur organisasi yang persisten. ⁣

Pada tingkatan tertinggi ini biasanya akan terlihat bahwa anggota‑anggotanya memiliki karakter kuat, istilahnya “Dedicated Warrior” Biasanya Ia akan menghasilkan berbagai program dalam atmosfer yang positif, berdedikasi untuk selalu tumbuh berkembang, tak pernah melewatkan belajar dan berlatih, paham purpose tim dan konsepnya serta merasa bangga pada setiap penampilannya.⁣

Sebelum sampai pada tahap “Creative Excellence” , sesungguhnya tahapannya berawal dari;⁣

1.Rebel⁣
Biasanya anggota tim mengeluh kemudian berhenti atau diberhentikan.⁣

2.Malicious Obedience⁣
Tanda‑tandanya biasanya mengutamakan ego pribadi ketimbang tim, mengentengkan, atau perfromanya rendah.⁣

3.Willing Compliance⁣
masih rendahnya usaha yang konsisten, masih mencari cara‑cara yang mudah, kehadiran dan performa yang masih peer.⁣

4.Cheerful Cooperation⁣
“Sudah mulai berusaha” Anggota tim biasanya sudah mulai memiliki perilaku positif, dan mulai mengembangkan kapasitas dirinya berkontribusi bagi timnya.⁣

5.Heartfelt Commitment⁣
Tim mulai mengembangkan usahanya dengan tulus dan sungguh‑sungguh.⁣

6.Creative Excellent⁣
Nah ditingkat ini kita sudah memiliki budaya yang paling canggih! tugas berikutnya adalah memastikan keberlanjutannya.⁣

Nah dimana posisikah kamu dalam tim?⁣
⁣ #agilitytransformation

Sustainability

Sustain! Bagi penggerak keiwiasuahaan sosial, prinsip Triple Bottom Line tentunya sudah tidak asing lagi. Sebuah prisip menyeimbangakan goals agar terjaga keberlanglanjutannya.⁣

Konsep ini sesungguhnya tidak saja cocok bagi Wirausaha Sosial, namun bagi siapapun yang mendamba sebuah mimpi dimasa datang dimana kebermanfaatan yang ditanam dapat berkembang luas dan tetap berlanjut lestari.⁣

Pertimbangan sesungguhnya bukan semata‑mata Profit, tapi dalam mencapai sebuah goals, belajar menyeimbangkan antara variabel lainnya seperti People dan Planet adalah seni tersendiri.⁣

Seperti bemain juggling, ⁣
1.Mengutamakan People⁣
Variable sosial yang terkait dengan komunitas, pendidikan, keadila, sumber daya sosial, kesehatan, kesejahteraan dan kualitas hidup.⁣

2.Mempertimbangkan Profit⁣
Variable ekonomi yang terkait dengan kebutuhan finansial, keuangan dan tumbuhnya kekuatan ekonomi.⁣

3.Menjaga Planet⁣
Variabel lingkungan berhubungan dengan pentingnya kelestarian alam, air, udara, konservasi energi & penggunaan lahan.⁣

Menyeimbangkan ketiga hal di atas memang sebuah tantangan, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tidak sekedar menekankan aspek efisiensi dengan menekan biaya produksi namun disisi lain mengorbankan aspek lain.⁣

Mengawinkan People + Profit akan menghasilkan keadialan dan kepatutan.⁣

Profit + Planet akan menghasilkan kepastian sebuah aksi terjaga dan berlajut (viable)⁣

Planet + People akan menghasilkan kemampuan bertahan (bearable)⁣

Ketiga ketiga aspek tersebut tumbuh berkeadilan, terjaga, berlanjut dan mampu bertahan maka hasilnya adalah mekanisme yang dapat dipastikan keberlanjutan manfaatnya dirasakan masyarakat.⁣

Tujuan utama dari sebuah pergerakan kewirausahaan sosial adalah dampak yang ditimbulkan dari terbangunnya kemandirian individu‑individu yang kemudian mengaktivasi ekosistem disekitarnya, dengan secara ikhlas mereplikasikan dirinya melahirkan individu‑individu yang lebih baik, adaptif dan kuat sehingga akan relevan pada setiap masa yang didiaminya.⁣ #janganlelahberproses

Literasi Aksi Monetisasi

Diskusi pagi ini membuka insight baru, tema berat, tapi sungguh nyata terjadi dilapangan. “Pasca PHK, Saya harus apa?” Materi ini dibuat dengan tergesa karena lupa jadwal tayang! Tapi bukan dibuat asal‑asalan ya, dibuat dengan pendalaman & empati menilik pengalaman beberapa waktu terakhir mangawal kawan‑kawan yang terumahkan & menemaninya prosesnya menemukan momentum baru untuk melompat.⁣⁣
⁣⁣
Pasca PHK tentu berat, sudut pandang lain adalah proses kreatif & kesempatan baru. Saya memilih sudut pandang ke‑2. Karena dengan growth mindset semua kemungkinan baik akan tumbuh & menghampiri, meski pasti ada hal menyedihkan nyatanya melekat pada kawan terumahkan. Pasca PHK, prosesnya mirip dengan kurva proses kreatif “The Valley of Death” dimana di penghujung selalu ada hikmah untuk yang serius melakoni prosesnya. ⁣⁣
⁣⁣
Untuk para komunitas pemberdaya, disinilah peran kita memberikan wadah menjadi teman di zona kritis agar tidak terjun terlalu dalam. Sedangkan untuk kawan terumahkan jangan lupa mencari wadah seperti ini yang banyak tersedia.⁣⁣
⁣⁣

Teoritis memang, ketika menyarankan baiknya menumbuhkan Growth Mindset, tapi secara praktis ini sangat mungkin dilakukan jika memilih ditemani ekosistem, mereka akan menghadirkan sumber daya, kawan & paradigma baru. Saatnya mengatur energi dengan membuat tangga berproses agar hidup tak terlalu ekstrim seperti Roller Coaster. Menerapkan Goals baru, membaginya menjadi 4 tahapan seperti layaknya kita gunakan #OKRs pada setiap project kita, bedanya sekarang diterapkan pada hidup kita.⁣⁣
⁣⁣
Memperbaiki hidup baru pasca PHK memang berat, hanya ini sesungguhnya media baru belajar. Jika berhasil melaluinya, ada lompatan yang dijanjikanNya jika bersungguh‑sungguh menekuni prosesnya. Tiga hal yang saya pelajari dari kawan2 pasca PHK ini, mereka berlatih “3‑Si” sepajang kurva prosese kreatifnya, 1 Literasi, 2)Aksi & 3)Monetisasi.⁣⁣
⁣⁣
Menekuni proses meski naik turun untuk mendatangkan kapabilitas aksi dengan membuka pintu‑pintu silaturahmi, menguatkan wawasan dengan membaca & berkaca, penguatan literasi & wawasan, terakhir merancang kemampuan monetisasi yang terukur hingga energinya dapat diatur.⁣⁣
⁣⁣
Siap membuka diskusi yaa! 🚀🚀

1 Menit Pitching

Beberapa hari ini kami kerap mengajarkan kawan‑kawan startup & UKM berlatih berjualan efektif agar jualan laku jika menawarkannya. Banyak diantaranya masih takut, asumtif bahkan tak berani membuka pembicaraan

Hasilnya pun sudah pasti dagangannya tak terjual. Bagaimana mau terjual, membuka komunikasi pun sulit, belum lagi komunikasinya yang panjang membuat calon client tak menanggapinya, bahkan di masa normal sekali pun

Tidak setiap kali di masa normal kita berkesempatan bagus & panjang bertemu dengan orang penting & menemukan momentum menginformasikan hal esensial. ⁣

Karena jika di kampus sering kali belajar presentasi panjang lebar karena keleluasaan waktu, tidak sama halnya didunia nyata, sering kali hanya punya waktu singkat menerangkannya, sangat singkat bahkan!!

Nah mumpung lagi banyak waktu di rumah, ada bahan buat latihan komunikasi singkat nih! Jika suatu hari bertemu beberapa orang yang potensial membuka upaya kolaborasi atau bahkan berinvestasi.⁣

Beberapa hal yang perlu dilakukan atara lain, membuka keberanian menyapa & lakukan pitch singkat, jangan lebih dari satu menit. Dilatih yaa, mulai dengan berlatih One Minute Pitch!⁣

Dimulai dengan menerangkan bahwa ⁣

1) Usaha kamu bernama……sedang mengembangkan….untuk membantu siapa menghadirlan gagasan solusi terhadap apa dengan “uniqe value proposition” apa?⁣

2)Berusaha pada bidang….yang tahun lalu bernilai…. ⁣

3)Jika melihat pasar mungkin mirip dengan X dan Y hanya saja memiliki diferensiasi berupa …. ⁣

4)Saat ini memiliki (Produk, Tim atau Usaha yang…..) ⁣

5)Untuk itu kami mencari……..untuk membantu usaha berkembang, oleh karena itu kami bermaskud untuk.. ⁣

Template di atas hanya satu dari sekian banyak cara berlatih bagaimana kita bisa menyampaikan pesan dengan singkat, padat dalam kesempatan yang sempit. ⁣

Ada juga bentuk lain, misalnya kita perlu berlatih membuat Pitch Deck yang bagus, biasaya durasinya 5 hingga 10 menit, atau membuat Rencana Bisnis tapi tidak dengan puluhan lembar seperti layaknya proposal. Cukup satu lembar ukuran A4 kita menuliskan singkat rencana bisnis agar calon mitra paham dulu tentang apa yang dimaksud.⁣

Selamat berlatih ya!

Flywheel Effect

Melanjutkan konsep Hedgehog kemarin, ga jauh dari #janganlelahberproses, didalamnya terdapat aktivitas yang konsisten menuju sebuah goal. Seiring perjalanannya, niat belajar jadi hal penting seperti dalam konsep yang diutarakan Jim Collins, dalam bukunya Good To Great, Turning the Flywheel.⁣⁣
⁣⁣
Kita kembali dulu ke jaman SMA, belajar Fisika!⁣⁣
A flywheel (roda gaya) adalah peralatan mekanikal, dirancang menyimpan energi rotasinya secara efisien (energi kinetik). Flywheel menahan perubahan kecepatan rotasi pada saat inersianya. Jumlah energi yang disimpan sebanding dengan kuadrat kecepatan rotasi & massanya. Cara untuk mengubah energi simpanan Flywheel tanpa mengubah massanya adalah dengan menambah/mengurangi kecepatan rotasinya.⁣⁣
⁣⁣
Mengacu konsep ini, Flywheel Effects menitikberatkan pada bagaimana kita memanfaatkan momentum, bukan serangkaian list langkah yang perlu dilakukan. Mirip dengan Agile, adaptif pada titik‑titik baru & memanfaatkan insightnya untuk melompat lebih baik.⁣⁣
⁣⁣

Flywheel as “Reinforcing Loop” digambarkan seperti ini;⁣⁣
“A series of good decisions, supremely well executed, taken with disciplined thought, that added up one upon another over a very long period of time to produce a great result” ⁣⁣
⁣⁣
Flywheel Effect dimulai dengan;⁣⁣
1.Curiosity‑fed Big Question⁣⁣
Saya ingin tau tentang apa?⁣⁣
⁣⁣
2.Research⁣⁣
Jika sangat ingin tau sesuatu, jangan sekedar menunggu jawabannya jatuh dari langit, perlu komitmen untuk belajar & memandu riset tentangnya.⁣⁣
⁣⁣
3.Chaos to Concept⁣⁣
Chaos itu biasa, dalam prosesnya jangan lupa untuk membuka peluang ide & insight dari beragam penjuru hasil proses belajar & riset yang dijalankan.⁣⁣
⁣⁣
4.Writing & Teaching⁣⁣
Tulis hasil belajarnya, segera bagikan! Momentum & insight lebih baik biasanya akan hadir setelah itu.⁣⁣
⁣⁣
5.Impact⁣⁣
Setidaknya kita punya dampak positif bagi dunia jika merampungkannya kelak⁣⁣
⁣⁣
6.Funding⁣⁣
Fund & Feed your next big questions!⁣⁣
⁣⁣
Coba bayangkan loops Flywheel Effect ini, ga salah jika seseorang tekun memutarkan rodanya secara persisten, suatu hari Ia akan ditemui jauh didepan, sementara bagi yang tak tekun, lupa bahwa waktu terus berjalan & orang lain tetap berlari.

Ngga Turun Dari Langit

Klien itu ga dateng dengan sendirinya, ada proses panjang dibalik transaksi yang didapatkan, tidak tiba‑tiba juga datang sendirinya. Sebuah kejadian ketika salah satu tim merasa tak memiliki kepentingan membuat berbagai press release, update kegiatan, atau sekedar share pengetahuan pada media‑media yang pas untuk diketahui khalayak ramai. Padahal ini adalah salah satu proses penting dalam membangkitkan kesadaran, awal mula keberhasilan penjualan bermula.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Dalam startup ada kalanya sebagian tim lupa bahwa mereka adalah kawan terpenting membentuk sebuah probabilitas keberhasilan marketing terjadi. Setiap anggota penting untuk paham bagaimana sesungguhnya dibalik transaksi yang terlihat sederhana, ternyata memiliki “journey” panjang bagaimana konsumen dari tahu hingga transaksi hingga loyal, biasanya ini disebut Marketing Funnel.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣

Marketing Funnel awalnya adalah evolusi dari konsep Elias akhir abad 20, dengan konsep AIDA, Awareness, Interset, Desire & Action. Perkembangannya menjadi banyak dikenal sebagai Marketing Funnel. Secara sederhana disebut TOFU‑MOFU‑BOFU” top of funnel, middle of funnel, and bottom of funnel sebagai elemen pentingnya ga bisa dipisah, sebagai satu kesatuan utuh, tiap bagian harus bekerja sempurna agar journeynya berhasil. Hingga kita tau satu persatu mengurangi beragam hambatan dalam saluran pemasaran, tools ini memungkinkan kita tahu apa yang penting dilakukan untuk mempengaruhi konsumen pada tiap tahapnya;⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Awareness: ⁣⁣⁣
Konten substansi udah bagus belum? ini online & offline yaa! buat strategi konten yang menarik bagi audiens & membuat mereka mudah menerima interaksi di masa datang.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Consideration: Pendukung produk & bukti‑bukti yang membantu pelanggan saat mereka membandingkan produk kita dengan yang lain.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Conversion: Proses pembelian yang dibuat sesederhana mungkin agar mengurangi risiko batalnya pembelian.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Loyalty; Buat program yang bikin pelanggan makin loyal, bisa dengan hubungan yang lebih baik, diskon reguler, interaksi email / lainnya atau mempertahankan pelanggan di media sosial.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Advocacy: Konsumen loyal jadi variabel penting saluran pemasaran masa depan.