Integrity

Integritas dalam inovasi adalah fondasi yang melekat pada setiap individu yang terlibat, meskipun sulit dicatat atau diukur secara langsung. Nilai ini dibentuk melalui komitmen terhadap prinsip etika, keputusan yang bertanggung jawab, dan dedikasi untuk melakukan hal yang benar dalam setiap langkah inovasi. Meski tak selalu terlihat secara eksplisit, integritas sangat berpengaruh terhadap keberhasilan jangka panjang inovasi.

Individu yang menjunjung integritas akan menghargai proses inovasi dengan menjalani setiap tahapnya secara etis dan bertanggung jawab. Mereka tidak akan tergoda untuk mengambil jalan pintas atau merusak kualitas hanya demi hasil cepat. Setiap langkah dari ide hingga implementasi dijalani dengan kesadaran akan pentingnya kualitas dan keberlanjutan, yang akhirnya menciptakan produk atau layanan yang lebih kuat dan punya makna.

Orang dengan integritas tidak hanya melihat rekan kerja atau tim sebagai sumber daya, tetapi sebagai mitra yang berharga. Mereka memberikan ruang bagi kreativitas, mendukung kesejahteraan, dan memastikan setiap kontribusi dihargai secara adil. Dalam lingkungan seperti ini, inovasi tumbuh subur karena setiap individu merasa termotivasi dan didukung.

Mengelola jejaring dengan integritas juga merupakan aspek penting. Individu berintegritas memastikan hubungan dengan mitra eksternal, pelanggan, dan komunitas dibangun atas dasar kepercayaan, transparansi, dan keadilan. Mereka tidak hanya mencari keuntungan jangka pendek, tetapi berfokus pada kemitraan yang saling mendukung dan memberikan nilai tambah jangka panjang. Jejaring yang dikelola dengan baik akan memperkaya inovasi dan membuka peluang kolaborasi yang lebih luas.

Dengan integritas yang melekat pada individu, inovasi yang dihasilkan tidak hanya sukses secara teknis tetapi juga lebih berdampak positif secara sosial dan ekonomi. Organisasi yang dibangun atas nilai-nilai integritas menciptakan inovasi yang berkelanjutan dan relevan, serta membawa perubahan yang signifikan. Integritas menjadi landasan penting yang, meski tidak selalu terlihat, membentuk inovasi yang punya makna, tanggung jawab dan memastikan keberlanjutan jangka panjangnya🎉🎉

Superstar VS Rockstar

Dalam sebuah tim, setiap orang memiliki karakteristik dan peran unik yang membawa kekuatan tersendiri. Ada yang bergerak cepat, penuh ambisi, dan selalu mencari peluang untuk berkembang. Mereka adalah Superstar—individu yang haus akan tantangan, selalu mendorong batas kemampuan, dan berusaha meraih lebih tinggi. Mereka adalah inovator yang berani mengambil langkah besar, memecahkan masalah dengan cara baru, dan sering kali menjadi motor perubahan dalam tim. Energi mereka mengarahkan tim menuju terobosan-terobosan besar.

Namun, di sisi lain, ada juga Rockstar—mereka yang memberikan stabilitas dan konsistensi pada setiap tugasnya. Orang-orang ini mungkin tidak selalu mengejar promosi atau perubahan besar, tapi mereka sangat dapat diandalkan. Dengan kinerja yang konsisten dan andal, mereka memastikan roda organisasi tetap berjalan dengan baik. Rockstar adalah fondasi yang kokoh, memastikan tim tetap seimbang meskipun perubahan atau tantangan baru muncul. Kontribusi mereka mungkin tidak selalu terlihat mencolok, tetapi dampaknya sangat berharga bagi keberlangsungan dan kesuksesan jangka panjang tim.

Keberhasilan sebuah tim ngga cuma bergantung pada inovasi dan ambisi, tetapi juga pada stabilitas dan keandalan. Ini adalah harmoni sempurna antara Superstar dan Rockstar. Ketika keduanya bekerja bersama, mereka menciptakan lingkungan yang dinamis namun stabil, penuh energi namun terarah, serta berorientasi pada tujuan bersama.

Sebagai seorang pemimpin atau anggota tim, penting untuk menyadari bahwa ngga semua orang harus menjadi yang tercepat atau paling ambisius. Setiap individu memiliki kekuatan dan peran masing-masing, seperti kepingan puzzle yang saling melengkapi. Dengan menghargai perbedaan ini, kita bisa menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, produktif, dan harmonis.

Jadi, dalam tim kamu, apakah kamu seorang Superstar yang mendorong perubahan, atau seorang Rockstar yang bisa menjaga keseimbangan? Apapun peranmu, ketahuilah bahwa kontribusi unik setiap peranannya sangat penting buat kesuksesan tim. pastikan keduanya beriringan, kita bakal lebih kuat🎉

Backward Design Thinking VS Theory of Change (ToC)

Jaman berubah cepet banget! Jadi penting buat kita untuk menggeser cara berpikir dari sekadar memecahkan masalah jangka pendek menuju impact dan keberlanjutan jangka panjang. Inilah mengapa pendekatan seperti Backward Design Thinking dan Theory of Change (ToC) sangat relevan untuk menciptakan inovasi yang berdampak nyata🎉

Sudah pernah dengar tentang Backward Design Thinking? Pendekatan ini dimulai dengan menetapkan tujuan akhir secara jelas, lalu bekerja mundur untuk mengidentifikasi langkah-langkah kunci yang diperlukan. Dengan cara ini, setiap keputusan terfokus pada dampak yang diinginkan, bukan hanya solusi sementara.

Theory of Change (ToC), di sisi lain, menawarkan pendekatan sistematis untuk menciptakan perubahan sosial yang signifikan. Dengan memetakan tindakan dan dampak yang diharapkan, ToC membantu kita melihat bagaimana setiap langkah berkontribusi pada hasil akhir yang lebih besar. Solusi yang dirancang dengan ToC mampu menyelesaikan masalah mendasar dan menghasilkan dampak berkelanjutan.

Pendekatan ini memastikan kita tidak hanya memecahkan masalah jangka pendek, tetapi juga merancang solusi dengan nilai jangka panjang. Backward Design Thinking dan ToC memungkinkan kita menciptakan inovasi yang tidak hanya menyelesaikan masalah hari ini, tetapi juga membentuk masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.

Dengan kedua pendekatan ini, kita beralih dari sekadar problem-solving menjadi impact-driven innovation yang berorientasi pada keberlanjutan. Ini adalah langkah penting untuk masa depan yang lebih cerah bagi semua.

Di postingan selanjutnya, kita akan mempelajari keterampilan Problem Reframing dengan dua kerangka ini. Keterampilan ini membantu kita melihat masalah dari sudut pandang berbeda, menemukan solusi lebih inovatif, dan mengidentifikasi peluang tersembunyi. Stay tuned untuk tips dan langkah-langkah praktis dalam mengembangkan keterampilan penting ini!🙌

Effectual VS Casual

Kamu termasuk yang mana, yang gemar membangun momentum atau menunggu hingga momentum datang? Banyak orang sering menunggu waktu yang tepat atau menunggu semua sumber daya terkumpul sebelum bergerak. Namun, ada juga yang memilih untuk menciptakan momentum, memulai dari apa yang ada, dan terus maju.

Pola pikir ini disebut Entrepreneurial Thinking, yang tidak hanya tentang berbisnis, tapi juga cara kita berinovasi dan beradaptasi dalam setiap aspek kehidupan.

Entrepreneurial Thinking dimulai dengan mengenali peluang, mengambil risiko yang terukur, dan mencari solusi kreatif untuk tantangan. Di tengah ketidakpastian, pola pikir ini memungkinkan kita untuk lebih fleksibel dan siap beradaptasi. Ada dua pendekatan dalam Entrepreneurial Thinking: causal thinking & effectual thinking.

Causal thinking berfokus pada tujuan yang jelas dan langkah-langkah terstruktur untuk mencapainya, tetapi bisa menjadi terlalu kaku dalam situasi yang berubah cepat.

Sebaliknya, effectual thinking lebih fleksibel—memanfaatkan apa yang kita miliki sekarang untuk menciptakan peluang, tanpa menunggu semua hal sempurna.

Effectual thinking penting karena dalam dunia yang dinamis, kita sering tidak memiliki semua jawaban di awal. Dengan memanfaatkan apa yang ada, kita bisa bergerak maju dan beradaptasi seiring waktu.

Entrepreneurial Thinking mengajarkan bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar, dan inovasi terjadi saat kita berani melangkah meski belum ada kepastian. Pola pikir ini membantu kita melihat ketidakpastian sebagai peluang dan terus berkembang.

Entrepreneurial Thinking bukan cuma soal menunggu peluang, tapi tentang menciptakannya dari apa yang sudah ada—sebuah pola pikir untuk terus tumbuh dan berinovasi di tengah ketidakpastian.

Jadi, apakah kamu akan menunggu momentum itu datang, atau mulai membangunnya sekarang? Entrepreneurial Thinking memberi kita kekuatan untuk menciptakan peluang dan tumbuh di tengah ketidakpastian🎉

Result Criteria

Kriteria RESULT yang Efektif untuk Meningkatkan Performa Tim Agile & OKRs 🚀

Optimalkan hasil kerja tim Anda dengan memastikan setiap RESULT yang ditetapkan memenuhi 6 kriteria penting ini:

🎯 Spesifik: Definisikan tujuan dengan jelas dan terukur.
⏳ Ada Batas Waktu: Tetapkan tenggat waktu yang realistis untuk menjaga momentum.
💪 Agresif: Tantang tim untuk mencapai hasil yang melebihi ekspektasi.
✅ Dapat Diverifikasi: Pastikan tujuan dapat diukur dan diverifikasi secara objektif.
📢 Transparan: Komunikasikan tujuan dan kemajuan secara terbuka untuk meningkatkan akuntabilitas.
⚖️ Realistis: Pastikan tujuan dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia.

Dengan menerapkan kriteria RESULT ini, Anda dapat mengoptimalkan metode Agile dan OKRs untuk mencapai hasil yang lebih baik dan berkelanjutan. 📈

CREATIVE LEADERS

CREATIVE LEADERS: Pemimpin Masa Depan yang Mengubah Dunia

Di era yang terus berubah, dunia membutuhkan pemimpin yang tidak hanya mampu mengikuti arus, tetapi juga menciptakan ombak baru.

Pemimpin kreatif adalah kunci untuk membuka potensi inovasi dan mendorong perubahan positif di berbagai bidang.

Apa yang Membuat Pemimpin Kreatif Berbeda?

Fokus Eksternal dan Hasil Usaha:
Pemimpin kreatif memiliki visi yang jelas tentang dampak yang ingin mereka ciptakan di dunia. Mereka memberdayakan setiap individu untuk menemukan tujuan mereka dan berkontribusi secara maksimal.

Fokus Usaha dan Internal:
Mereka memiliki kemampuan luar biasa dalam mengkomunikasikan ide-ide mereka dengan jelas dan efektif. Kemampuan ini memungkinkan mereka untuk menginspirasi dan memotivasi orang lain untuk bertindak.

Fokus Internal dan Sekitar:
Pengembangan diri dan orang lain adalah prioritas utama bagi mereka. Mereka adalah mentor dan pelatih yang ulung, membantu tim mereka tumbuh dan berkembang.

Fokus Sekitar dan Eksternal:
Mereka tidak takut akan perubahan, bahkan mereka memeluknya. Keahlian mereka dalam manajemen perubahan dan inovasi memungkinkan mereka untuk memimpin tim mereka melewati tantangan dan meraih kesuksesan.

Design Thinking Academy siap membantu Anda mengembangkan potensi kepemimpinan kreatif Anda!

Peta Produktifitas

Kerja mulu, kayak bener aja! 🤣, celotehan yang kerap ,muncul karena sering kali waktu kita habiskan bekerja tapi tak kunjung menghasilkan.

Jika kamu merasakan hal tsb, coba lihat deh peta produktifitas yang menerangkan terkait bagaimana seseorang dapat meningkatkan produktivitas kerjanya👋

Efisiensi, merujuk pada kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sebanyak mungkin dalam rentang waktu tertentu. Ini melibatkan beberapa komponen penting seperti keterampilan (skill), alat (tools), disiplin, kesehatan, dan sistem. Keterampilan seseorang, yang meningkat melalui pengulangan dan latihan, memainkan peran penting dalam menentukan efisiensi. Alat-alat, termasuk teknologi seperti AI, serta template dan ketajaman mental, membantu mempercepat proses kerja & mengurangi kesalahan😵‍💫

Disiplin juga jadi faktor penting dalam efisiensi. Tingkat disiplin seseorang hari ini sering kali merupakan hasil dari keputusan sulit yang diambil di masa lalu. Keputusan-keputusan ini membentuk kebiasaan dan pola pikir yang kuat, yang pada gilirannya meningkatkan kemampuan untuk tahan godaan dan tetap fokus pada tujuan 🤩

Kesehatan, baik fisik maupun mental, juga ngga kalah penting. Memantau jam kerja & mengatur waktu dengan baik adalah kunci untuk menjaga energi & konsentrasi. Sistem atau struktur yang mendukung efisiensi kerja, seperti jadwal kerja yang teratur & penggunaan metode manajemen waktu yang efektif, tentu berperan signifikan biar outputnya meningkat 🤔

Di sisi lain, efektivitas mengukur seberapa besar hasil atau output yang diperoleh dari usaha atau input yang diberikan. Ini ngga cuma tentang seberapa banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan, tapi juga tentang seberapa besar dampak atau nilai dari pekerjaan tsb. Efektivitas sering kali juga penting dikaitkan dengan kemampuan untuk bisa mendapatkan umpan balik yang konstruktif🫨

Umpan balik ini dapat berasal dari data yang diperoleh selama proses kerja atau dari orang lain, seperti kolega atau atasan, bahkan mentor! Umpan balik membantu perbaikan berkelanjutan & peningkatan kualitas kerja. Dari sini akan banyak mengenalkan pada High-leverage Opportunities untuk menghasilkan dampak signifikan dalam jangka panjang👏👏

Collectively Genius

Banyaknya orang kreatif bukan berarti sebuah hal yang baik, walau secara jumlah banyak namun jika berjalan masing-masing akan jauh dari harapan berupa kemajuan. Jika sebuah ekosistem terdiri dari individu-individu yang hadir tanpa keterhubungan, apalagi tanpa saling belajar diantara mereka, maka hal terbaik justru akan hilang, yakni atmosfernya. Ekosistem pembelajaran akan jadi kreatif jika juga dibangun atmosfernya👋

Ekosistem yang makin bagus itu jika terdapat dua variable yang berpadu, kreatif dan kreatifitas. Kreatif biasanya melekat pada individu, makin banyak individu kreatif tidak serta merta akan membuahkan atmosfer kreatifitas yang lebih baik. Individu kreatif itu perlu saling terhubung dan berkomunikasi untuk memastikan atmosfer kreatif lebih kuat💪

Selaras dengan teori pembelajaran, jika seseorang mau saling belajar satu sama lain, maka retensi penerimaan, pemahaman dan keberhasilan sebuah proses pembelajaran akan semakin kuat dan baik. Jika dihubungkan dengan konteks kreatifitas, sebuah ekosistem yang tidak saling terhubung dan belajar, tidak akan memiliki dampak keberhasilan yang kuat🤝

Jika individu-individu kreatif berjalan sendiri-sendiri, maka diperlukan atmosfer kreatifitas untuk dibangun. mempertemukan sekumpulan orang kreatif untuk yang saling belajar dan mengajari satu sama lainnya. Sehingga kualitas ekosistem akan semakin baik, hal mahal ini hanya bisa dibangun dengan kesungguhan dan konsistensi yang baik untuk menghadirkan kemajuan bersama👍

To be collectively genius🙌🙌🙌🙌🙌

Framework inovasi

Ngga bisa lagi mengelak, jika Inovasi adalah kunci pertumbuhan dan keberlanjutan, apalagi dalam dunia bisnis yang terus berubah. Agar tetap kompetitif, organisasi jelas perlu mengadopsi berbagai bentuk inovasi. 4 Framework inovasi yang perlu kamu tau: 1) Core Innovation, 2) Adjacent Innovation, 3) Transformational Innovation, dan 4) Systemic Innovation. Coba kita kenalin satu-satu yaa!

Core Innovation 😬
Fokusnya pada operasi inti perusahaan, tujuannya meningkatkan produk / layanan yang ada untuk melayani pelanggan lebih baik. Apa yang dilakukan? Biasanya Ia akan fokus pada memperbaiki fitur, meningkatkan efisiensi proses. Inovasi ini umumnya berisiko rendah karena hanya berkaitan dengan area yang sudah dikenal.

Adjacent Innovation 🤗
Pada level ini fokus pada ekspansi ke pasar / pelanggan baru yang belum dieksplorasi. Bisa masuk ke pasar yang berdekatan / menargetkan segmen pelanggan baru dengan menggunakan aset dan kapabilitas yang ada, sehingga risikonya relatif rendah.

Transformational Innovation / Disruptive Innovation, 🤓
menciptakan produk, layanan / model bisnis baru yang radikal, mengubah pasar atau industri. Misalnya Tesla dengan kendaraan listriknya, yang berhasil menciptakan pasar baru dan mendefinisikan ulang industri otomotif.

Systemic Innovation 😵‍💫
Level tertinggi ini fokus pada transformasi sistem secara keseluruhan, termasuk perubahan model bisnis, teknologi, regulasi / infrastruktur serta ekosistem bisninsya. Misal. transisi global ke energi terbarukan, yang melibatkan pengembangan teknologi baru dan perubahan regulasi untuk mendukung keberlanjutan.

Penting tau terkait ini, hingga suatu saat kita tak tiba-tiba tersadar bahwa kita tertinggal jauh. Penting untuk paham bedanya. Paham betul bahwa Core Innovation basisnya pada pelanggan yang ada, Adjacent Innovation membuka pasar baru, Transformational Innovation adalah kemampuan kita mendefinisikan ulang industri, dan Systemic Innovation terkait bagaimana menciptakan perubahan sistemik yang luas.

Memastikan kita stay relevan, hingga memungkinkan organisasi kita mencipta nilai baru & perubahan positif bagi masyarakat🤗

Kamu di level mana sekarang?🤔

Dilema Dalam Organisasi

Dalam organisasi, sering kali kita dihadapkan pada berbagai dilema yang tidak terduga. Situasi-situasi ini, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menghambat perkembangan usaha yang kita bangun dengan susah payah. Berikut adalah beberapa contoh dilema yang kerap terjadi diantaranya;

1. Orang Kepercayaan Vs Orang Kompeten 🤨
Pernahkah kamu merasa usaha atau organisasi yang kamu tumpangi berasa kacau karena terlalu percaya pada orang kepercayaan ketimbang yang kompeten? Kasus nyata ini banyak terjadi pada bisnis keluarga atau organisasi yang tidak berkembang. Sang pemilik, CEO atau pejabatnya lebih percaya pada orang “kepercayaannya” dari lingkup keluarga yang ternyata tidak kompeten. Kepercayaan memang penting, tetapi tanpa kompetensi, organisasi akan berujung babak belur jangka panjang, ya tapi buat orang oportunis kepentingan jangka panjang itu ngga penting sih😜

2. Mencari Uang Vs Mencari Ilmu 🫨
Selama ini sekolah mengajarkan kita untuk mencari ilmu agar punya banyak uang. Pernyataan yang lebih tepat yang mana?
a).Mencari ilmu untuk mencari uang,
b) Mencari uang untuk mencari ilmu? 
Tersesat dalam menerjemahkan tujuan kerap membawa keadaan yang dilematis. Memliih pilihan A, tentu akan punya banyak uang, tapi kemudian tak punya waktu. Kerja Kerja Kerja. 

Coba dibalik cara berpikirnya, bagaimana jika sebenarnya tujuan sejatinya ikhtiar mencari uang adalah untuk kemudian dipergunakan untuk mendapatkan ilmu? hingga dalam kehidupan kita selalu menyisihkan waktu hingga meluangkan waktu untuk belajar, meluaskan wawasan jadi prioritas🤯

3. Keluasan Harta Vs Keluasan Ilmu🧐
Kita sering meminta kelimpahan harta, tetapi lupa bahwa yang lebih penting diperluas adalah cakrawala ilmu & hati. Pikiran luas dan hati yang semakin lapang akan membawa kapasitas diri & membawa kebahagiaan sejati. Prosenya bertahap dengan konsisten belajar.

Keluasan kuantitatif (baca; harta) memang kerap lebih menggoda karena bersfat visual dari pada hal-hal kualitatif. Meluaskan cakrawala berpikir akan medatangkan kapasitas berpikir yang membaik, hanya saja ini tidak instan, perlu proses konsisten tiada akhir, gas🫡

Saatnya belajar lagi🚀