Pandemik telah banyak melahirkan orang-orang kehilangan pekerjaannya. Namun berbeda yang terjadi Di negera-negara maju. Pandemik melahirkan gerakan baru bernama The Great Resignation, yakni gerakan dimana masyarakat beramai-ramai mengundurkan diri dari pekerjaannya. Pada umumnya adalah mereka yang berusia 30 sd 45 tahun, memilih untuk berhenti bekerja pada bidang yang Ia geluti sekarang.
Berbeda dengan negara berkembang, kala banyak individunya justru kehilangan pekerjaan. Sama-sama karena pandemik, justu ini menjadi hal yang menarik ketika banyak perusahaan di negara maju, termasuk Singapura pusing mempertahankan pekerjanya, dimana masyarakatnya banyak melalukan re-thinking lebih dalam tentang lifegoalsnya.
Bebeapa hal yang memungkinkan gerakan ini terjadi adalah semakin tinggi kualitas SDMnya, semakin besar juga peluang untuk melakukan remote working serta memudahkan industri untuk mencari individu berpengalaman mempekerjakan individu yang berpengalaman. Bagi individu juga memungkinkan mereka lebih banyak kesempatan untuk lompat dalam karirnya.
Break sepanjang pandemik juga mengakibatkan banyak masyarakat berpikir ulang tentang life goalsnya sembari mecoba keterampilan-keterampilan barunya. Hingga munculah gerakan pensiun yang besar.
Perubahan terjadi dengan banyaknya tumbuh startup-starup kecil, di Amerika saja pengunduran diri masal ini menumbuhkan jumlah yang sebesar USD 1 Triliun dari 57 juta pekerja Gig baru (Gig Workers) yang berkontribusi pada perekonomian. Persis seperti bukunya Paul Jarvis, Company of One. Baca deh!
Berkaca ke dalam negeri, the great resignation adalah tanda penting sebuah transformasi digital. Bukan tidak mungkin gerakan ini sampai juga ke Indonesia, bahkan sudah mulai! Apalagi pada generasi-generasi yang siap dengan alam digital. Melahirkan Gig Economy yang makin meluas, sembali melatih masyarakatnya untuk melakukan akselerasi pembelajarannya, cara berpikir dan keyakinan bahwa pekerjaan bisa dilakukan dimana saja. WFA, Work From Anywhere. Apalagi terkait lifegoals yang kini jadi prioritas utama.
No comment yet, add your voice below!