OKRs Apaan sih?

Happy to see them applying the latest modern management approach in their ecosystem. Welcoming OKRs to our processesā¤ļø ā£
ā£
OKR bukanlah alat evaluasi kinerja karyawan, melainkan alat bantu untuk mengukur sejauh mana apa yang dilakukan sudah sesuai dengan target perusahaan. OKR membantu tim di perusahaan untuk mengevaluasi usaha pencapaian target. ā£
ā£
OKR adalah sistem manajemen kerja yang unik karena dengan menentukan OKR sebuah perusahaan bisa peka dan responsif terhadap perubahan. Hal ini dikarenakan target yang dibuat hanya untuk dalam jangka waktu dekat.ā£
ā£
OKR biasanya disusun per kuarter (setiap 3 bulan sekali). OKR mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah gol dari hitungan bulan menjadi hitungan hari. Hal ini membuat investasi kerja keras tim berfokus untuk mencapai tujuan, bukan sekadar merencanakan.ā£
ā£
OKR juga disusun untuk mudah dimengerti berbagai pihak karena OKR menjunjung tinggi transparansi. Semua tim bisa saling melihat OKR tim lainnya, termasuk OKR milik CEO. Hal unik lainnya adalah OKR menuntut sebuah perusahaan dan tim kerja di dalamnya untuk menentukan tujuan yang ambisius. Menurut Google yang telah sejak awal menerapkan OKR, tujuan yang ambisius membuat semua pihak tertantang keluar dari zona nyaman untuk mencapai target yang tidak pernah disangka bisa dicapai. (dip)

Last Mover, Are You?

Inovasi gampang banget disebut, terucap manis udah biasa. Hanya saja, satu hal yang sering kali membuat sebuah gagasan gagal jadi sebuah inovasi, tak konsisten!ā£
ā£
Inovasi pasti selalu berawal dari inovator, bisa individu atau kelompok yang biasanya kaya akan gagasan, semangat & berkemampuan membangkitkan ideā€‘ide baru menerabas pola lama. Jumlah inovator ini tentunya sedikit, jauh lebih sedikit dari populasinya. ā£
ā£

Menjadi PR selanjutnya adalah bagaimana menyebarluaskan gagasan baru hingga bisa menyentuh seluruh populasinya? Kerap kali kita beranggapan sebuah pergerakan inovasi akan serempak & bersamaan. Tidak begitu kenyataannya! Tidak sama dengan membuat kue pancung yang bisa dibuat langsung satu lusin bersamaan. Apalagi inovasi ini erat kaitannya dengan manusia dengan aneka karakternya! Disulap dalam waktu semalam cuma bisa dilakukan dalam filmā€‘film fiksi.ā£
ā£
Kenyataanya, jika ingin memperngaruhi sekumpulan populasi dengan inovasi, ada tahapannya! Pastikan dulu untuk menyentuh simpulā€‘simpul penggerakknya sebagai Early Adopters, biasanya ini adalah golongan Fast Movers yakni orangā€‘orang inovator dan visioner. Early adopters ini jumlahnya sedikit, tapi santai dulu pelanā€‘pelan kita berproses! Biasanya jika golongan Fast Movers ini berhasil, mereka akan mengundang banyak peminat baru. Peminat baru ini dikatakan sebagai Early Majority. Golongan ini biasaya disebut juga Middle Majority yang biasanya memiliki karakter Pragmatis. Kemudian diikuti kaum konservatif yang biasanya Ia menjadi kalangan Late Majority yang akhirnya ikut perubahan. ā£
ā£
Nah menutup proses difusi inovasi ini biasanya adalah kalangan skeptis yang mengisi bagian terakhir kurva ini, dinamakan sebagai Last Movers.ā£
ā£
Kita bisa saja bergolongan innovators, visioner, pragmatis, konservatif atau bahkan skeptis pada halā€‘hal baru tertentu. Bisa jadi saya golongan visioner disebuah bidang, tapi jadi golongan skeptik dalam adopsi halā€‘hal tertentu. Contohnya skeptik terhadap Tiktok! yang akhirnya berpikir ā€œbuat juga aaah!ā€ā£
ā£
Jangan buruā€‘buru, inovasi itu dibangun dengan konsistensi, bukan hujan badai yang tibaā€‘tiba turun dari langit. Selamat berproses! (dip)

Inspired byĀ @alu_anandiaĀ #agilitytransformation

1 Menit Pitching

Beberapa hari ini kami kerap mengajarkan kawanā€‘kawan startup & UKM berlatih berjualan efektif agar jualan laku jika menawarkannya. Banyak diantaranya masih takut, asumtif bahkan tak berani membuka pembicaraan
ā£
Hasilnya pun sudah pasti dagangannya tak terjual. Bagaimana mau terjual, membuka komunikasi pun sulit, belum lagi komunikasinya yang panjang membuat calon client tak menanggapinya, bahkan di masa normal sekali pun
ā£
Tidak setiap kali di masa normal kita berkesempatan bagus & panjang bertemu dengan orang penting & menemukan momentum menginformasikan hal esensial. ā£
ā£
Karena jika di kampus sering kali belajar presentasi panjang lebar karena keleluasaan waktu, tidak sama halnya didunia nyata, sering kali hanya punya waktu singkat menerangkannya, sangat singkat bahkan!!
ā£
Nah mumpung lagi banyak waktu di rumah, ada bahan buat latihan komunikasi singkat nih! Jika suatu hari bertemu beberapa orang yang potensial membuka upaya kolaborasi atau bahkan berinvestasi.ā£
ā£

Beberapa hal yang perlu dilakukan atara lain, membuka keberanian menyapa & lakukan pitch singkat, jangan lebih dari satu menit. Dilatih yaa, mulai dengan berlatih One Minute Pitch!ā£
ā£
Dimulai dengan menerangkan bahwa ā£
ā£
1) Usaha kamu bernamaā€¦ā€¦sedang mengembangkanā€¦.untuk membantu siapa menghadirlan gagasan solusi terhadap apa dengan ā€œuniqe value propositionā€ apa?ā£
ā£
2)Berusaha pada bidangā€¦.yang tahun lalu bernilaiā€¦. ā£
ā£
3)Jika melihat pasar mungkin mirip dengan X dan Y hanya saja memiliki diferensiasi berupa ā€¦. ā£
ā£
4)Saat ini memiliki (Produk, Tim atau Usaha yangā€¦..) ā£
ā£
5)Untuk itu kami mencariā€¦ā€¦..untuk membantu usaha berkembang, oleh karena itu kami bermaskud untuk.. ā£
ā£
Template di atas hanya satu dari sekian banyak cara berlatih bagaimana kita bisa menyampaikan pesan dengan singkat, padat dalam kesempatan yang sempit. ā£
ā£
Ada juga bentuk lain, misalnya kita perlu berlatih membuat Pitch Deck yang bagus, biasaya durasinya 5 hingga 10 menit, atau membuat Rencana Bisnis tapi tidak dengan puluhan lembar seperti layaknya proposal. Cukup satu lembar ukuran A4 kita menuliskan singkat rencana bisnis agar calon mitra paham dulu tentang apa yang dimaksud.ā£
ā£
Selamat berlatih ya!

Flywheel Effect

Melanjutkan konsep Hedgehog kemarin, ga jauh dari #janganlelahberproses, didalamnya terdapat aktivitas yang konsisten menuju sebuah goal. Seiring perjalanannya, niat belajar jadi hal penting seperti dalam konsep yang diutarakan Jim Collins, dalam bukunya Good To Great, Turning the Flywheel.ā£ā£
ā£ā£
Kita kembali dulu ke jaman SMA, belajar Fisika!ā£ā£
A flywheel (roda gaya) adalah peralatan mekanikal, dirancang menyimpan energi rotasinya secara efisien (energi kinetik). Flywheel menahan perubahan kecepatan rotasi pada saat inersianya. Jumlah energi yang disimpan sebanding dengan kuadrat kecepatan rotasi & massanya. Cara untuk mengubah energi simpanan Flywheel tanpa mengubah massanya adalah dengan menambah/mengurangi kecepatan rotasinya.ā£ā£
ā£ā£
Mengacu konsep ini, Flywheel Effects menitikberatkan pada bagaimana kita memanfaatkan momentum, bukan serangkaian list langkah yang perlu dilakukan. Mirip dengan Agile, adaptif pada titikā€‘titik baru & memanfaatkan insightnya untuk melompat lebih baik.ā£ā£
ā£ā£

Flywheel as ā€œReinforcing Loopā€ digambarkan seperti ini;ā£ā£
ā€œA series of good decisions, supremely well executed, taken with disciplined thought, that added up one upon another over a very long period of time to produce a great resultā€ ā£ā£
ā£ā£
Flywheel Effect dimulai dengan;ā£ā£
1.Curiosityā€‘fed Big Questionā£ā£
Saya ingin tau tentang apa?ā£ā£
ā£ā£
2.Researchā£ā£
Jika sangat ingin tau sesuatu, jangan sekedar menunggu jawabannya jatuh dari langit, perlu komitmen untuk belajar & memandu riset tentangnya.ā£ā£
ā£ā£
3.Chaos to Conceptā£ā£
Chaos itu biasa, dalam prosesnya jangan lupa untuk membuka peluang ide & insight dari beragam penjuru hasil proses belajar & riset yang dijalankan.ā£ā£
ā£ā£
4.Writing & Teachingā£ā£
Tulis hasil belajarnya, segera bagikan! Momentum & insight lebih baik biasanya akan hadir setelah itu.ā£ā£
ā£ā£
5.Impactā£ā£
Setidaknya kita punya dampak positif bagi dunia jika merampungkannya kelakā£ā£
ā£ā£
6.Fundingā£ā£
Fund & Feed your next big questions!ā£ā£
ā£ā£
Coba bayangkan loops Flywheel Effect ini, ga salah jika seseorang tekun memutarkan rodanya secara persisten, suatu hari Ia akan ditemui jauh didepan, sementara bagi yang tak tekun, lupa bahwa waktu terus berjalan & orang lain tetap berlari.

Ngga Turun Dari Langit

Klien itu ga dateng dengan sendirinya, ada proses panjang dibalik transaksi yang didapatkan, tidak tibaā€‘tiba juga datang sendirinya. Sebuah kejadian ketika salah satu tim merasa tak memiliki kepentingan membuat berbagai press release, update kegiatan, atau sekedar share pengetahuan pada mediaā€‘media yang pas untuk diketahui khalayak ramai. Padahal ini adalah salah satu proses penting dalam membangkitkan kesadaran, awal mula keberhasilan penjualan bermula.ā£ā£ā£
ā£ā£ā£
Dalam startup ada kalanya sebagian tim lupa bahwa mereka adalah kawan terpenting membentuk sebuah probabilitas keberhasilan marketing terjadi. Setiap anggota penting untuk paham bagaimana sesungguhnya dibalik transaksi yang terlihat sederhana, ternyata memiliki “journey” panjang bagaimana konsumen dari tahu hingga transaksi hingga loyal, biasanya ini disebut Marketing Funnel.ā£ā£ā£
ā£ā£ā£

Marketing Funnel awalnya adalah evolusi dari konsep Elias akhir abad 20, dengan konsep AIDA, Awareness, Interset, Desire & Action. Perkembangannya menjadi banyak dikenal sebagai Marketing Funnel. Secara sederhana disebut TOFUā€‘MOFUā€‘BOFUā€ top of funnel, middle of funnel, and bottom of funnel sebagai elemen pentingnya ga bisa dipisah, sebagai satu kesatuan utuh, tiap bagian harus bekerja sempurna agar journeynya berhasil. Hingga kita tau satu persatu mengurangi beragam hambatan dalam saluran pemasaran, tools ini memungkinkan kita tahu apa yang penting dilakukan untuk mempengaruhi konsumen pada tiap tahapnya;ā£ā£ā£
ā£ā£ā£
Awareness: ā£ā£ā£
Konten substansi udah bagus belum? ini online & offline yaa! buat strategi konten yang menarik bagi audiens & membuat mereka mudah menerima interaksi di masa datang.ā£ā£ā£
ā£ā£ā£
Consideration: Pendukung produk & buktiā€‘bukti yang membantu pelanggan saat mereka membandingkan produk kita dengan yang lain.ā£ā£ā£
ā£ā£ā£
Conversion: Proses pembelian yang dibuat sesederhana mungkin agar mengurangi risiko batalnya pembelian.ā£ā£ā£
ā£ā£ā£
Loyalty; Buat program yang bikin pelanggan makin loyal, bisa dengan hubungan yang lebih baik, diskon reguler, interaksi email / lainnya atau mempertahankan pelanggan di media sosial.ā£ā£ā£
ā£ā£ā£
Advocacy: Konsumen loyal jadi variabel penting saluran pemasaran masa depan.

TUNA? Apa lagi?

Ngga ada formulasi pasti menghadapi ketidakpastian hari ini, yang pasti adalah mencoba merubah mindset & menguji hal baru, hingga kita dapat merespon baik perubahan. Kala kita tak bisa lagi merujuk best practice masa lalu, karena variable perubahan kali ini begitu banyak & tiap variabelnya punya dinamika perubahan unik, cepat & sulit diprediksi.ā£
Jika belakangan ini begitu santer mendengar VUCA, Volatile, Uncertain, Complex & Ambiguous konsep yang menggambarkan derasnya perubahan & halā€‘hal yang diakibatkanya. Kemarin kita bahas bagaimana menjawabnya dengan VUCA Prime (Vision, Understanding, Clarity & Agilty)! Konsep ini awalnya digunakan oleh militer selama tahun 90ā€‘an, menginspirasi sekolah bisnis untuk dapat mengelola situasi bisnis yang relatif dapat diprediksi.ā£
ā£
Selain VUCA saat ini memang lebih condong pada kondisi TUNA! apalagi di era pandemik ini, kala kondisi Turbulent, Uncertain, Novel & Ambiguous, memberikan suguhan nyata adanya pergeseran VUCA ke TUNA. Jika tidak benarā€‘benar memahami ini akan terjebak dengan lelah berkepanjangan. ā£
ā£
TUNA ini hadir dari gagasan bahwa dunia saat ini tidak pasti, terus merespon terkait apa hal berikutnya yang dapat dilakukan karena terlalu banyak variabel yang dapat berubah setiap saat, tidak dapat diprediksi, hingga perlu benarā€‘benar belajar menangkap akar masalah dan mencari jalan keluarnya. ā£
ā£
Lebih lanjut bukan hanya mencari jalan keluar tapi juga berlatih bagaimana agar tetap gesit & menghadapi masalah berikutnya esok hari. Karena saat ini tidak ada hal yang ā€œoneā€‘sizeā€‘fitsā€‘allā€ untuk semua masalah strategis, penting juga untuk kita memahami industri & memprediksinya.ā£
ā£

Untuk beradaptasi sesungguhnya ada method bagus agar kita dapat keep on the track, agar tetap menjadi agile & adaptif. Salah satunya adalah dengan melakukan banyak retrospektif, nah ini salah satu tools bagus buat kita berlatih agar kita bisa belajar beradaptasi. Starfish Model membantu kita mereview, apa yang seharusnya untuk terus dilakukan, dikurangi, tambahkan, hentikan dan mulai! Coba deh dalam keseharian, lama kelamaan kita akan tumbuh lebih matang dan adaptif.Selama mengarungi TUNA!ā£

Biar Ga Cape Jualan

Belajar jualan memang Peer, keterampilan penting memonetisasi untuk memastikan organisasi berjalan. Sederhananya ini adalah proses mengubah sesuatu agar dapat menjadi penghasilan. ā£
ā£
Monetisasi kerap tak mudah dipahami karena sering kali tak jadi urgensi, dalam keseharian tak handsā€‘on belajarnya, atau karena kultur kerja melakukan hal yang sama sepanjang waktu, bekerja silo sendiriā€‘sendiri tak melihat Helicopter View bahwa proses monetisasi adalah sebuah rantai yang tak bisa terputus pada satu bagian.ā£
ā£

Bagi para wirausaha & timnya, monetisasi perlu sungguhā€‘sungguh bisa terasa & mendarah daging dalam tiap aktivitasnya bersama tim. Karena ini jadi darah segar yang selalu berjalan dipompa bagi kehidupan usahanya. Kehilanganya maka tinggal tunggu kematiannya. Proses monetisasi paling mudah memang dengan Marketing Funnel. Bahwa jualan itu melalui proses, dari hulu ke hilir. Biasanya dibagi menjadi 3 / 4 tahap, yakni:ā£
ā£
Top of the Funnel (TOFU)ā£
ā€‘ Proses menjangkau audiens baruā£
Middle of the Funnel (MOFU)ā£
ā€‘ Proses membangun kesadaranā£
Bottom of the Funnel (BOFU)ā£
ā€‘ Proses konversi jadi pembelianā£
Evangelistā£
ā€‘ Proses mengembangkan loyalitasā£
ā£
Tahap paling sering terlupakan adalah merangkaikannya jadi sebuah kesatuan proses. Apalagi dengan tahap Evangelist, mengembangkan loyalitas setelah mereka membelinya! Pada tahap ini justru tahap paling krusial, bebapa tips untuk mengisi tahap ini adalah dengan mengisinya dengan;ā£
ā£
1. Ada feedback antara penjualan dan pemasaran tentang kualitas TOFUā£
2. Cari & Pahami alasan utama orang tidak membeli / membeliā£
4. Proses ke MOFU & BOFU harus mulus & menarikā£
5. Coba ulik Net Promoter Score (NPS) untuk mensegmentasikan pelanggan & berkomunikasi sesuai segmennyaā£
6. Carilah peluang upsell yang masuk akalā£
7. Dorong studi kasus dan testimonial di antara para loyalisā£
8. Lanjutkan pengujian sebanyak mungkinā£
ā£
Nah setelah kita belajar funneling, sesungguhnya ada hal penting saat ini dalam bentuk Flywheel! tak jauh beda dengan Funnel, hanya saja, Flywheel menekankan pada Customer Centricity, juga berputar tak putus untuk selalu melakukan perbaikan dan terjaga keberlanjutannya.ā£
ā£
Selamat belajar!

IKEA Effect

Beli barang yang perlu dirakit sendiri, kemudian stress dan beberapa skrupnya malah ilang dan berakhir cape tapi malah begitu mencintai produknya, karena selain barangnya bagus juga ada effrort kita membangunnya, capenya terbayaršŸ¤£
ā£
Ada sebuah bias kognisi yang sering kali kita dapatkan dari sebuah produk yang kita beli, salah satunya dinamai ā€œThe Ikea Effectā€ dari sebuah penelitian tahun 2011 yang menawarkan Value Proposition yang tak biasa pada barangā€‘barang yang mereka tawarkan sebagianā›ā›
ā£
ā€œThe IKEA effectā€ menggambarkan sebuah produk dengan harga terjangkau karena mengeluarkan komponen buruh perakitan dalam harga pokoknya. Bahkan dengan cara ini pelanggan justru mencintai produknya, walau dalam perjalanan merakitnya mereka kehilangan bautā€‘baut atau tak tepat memasangnyašŸ› šŸ› 
ā£

ā€œThe IKEA effectā€ diidentifikasi Michael I. Norton of Harvard Business School dkk di tahun 2011. Dalam tulisannya mengungkapkan bahwa walau kita merakitnya sendiri, kemudian salahā€‘salah, ngga sempurna justru mendatangkan sebuah perasaan ā€œover valueā€ bagi penggunanya, ada ikatan relasi emosional yang tumbub didalamnya. Customer Relationshipnya justru terbangun. Riset ini membuktikan bahwa mengundang pelanggannya untuk menambahkan sedikit lagi usaha dalam membentuk sebuah produk menjadi utuh akan membuatnya lebih menghargainyaā¤ļø
ā£
Sebenernya fenomena ini sudah ada dalam tulisan Festinger tahun 1957, pada produk Teddy Bear! Kala itu namannya Buildā€‘aā€‘bear. Walau dijual lebih mahal namun dalam prosesnya justru mengurangi variable biaya buruh namun proses merakitnya menyenangkan:)ā£
ā£
Dalam bidang lain, seperti jasa misalnya, ada istilah populer di negara barat yakni ā€œhaycations,” ketika orang kota membayar buat membeli pengalaman menjadi petani!šŸ¤ 
ā£
Selalu menarik belajar psikologi konsumen! Saat ini makin banyak yang pake Ikea! Jadi inget @lebahbandung sambil berpetualang tapi bayar dan puasšŸ¤£šŸ¤£šŸ¤£šŸŒ»šŸ
ā£
Makin banyak pengusaha yang mengadopsi ini, ada proses perubahan ā€œviewing consumers as “recipients of value” to instead “coā€‘creators of value.” ā£
ā£
Produk kamu udah mulai dirancang memiliki pengalaman ini ngga?šŸ‘šŸ‘

Merayakan Kegagalan

Sebelum Pandemik disudut Rumah Kolaborasi ada helaian postā€‘it yang setiap harinya didengan ragam kesalahan, “Wall of Fails” namanya. Hanya saat pandemik ini kebiasaan ini mulai hilang karena cukup dibuat panik dengan kondisi serba menantang sepanjang 6 bulan terakhir:(ā£
ā£
Diingatkan lagi oleh seorang kawan, untuk mengembalikan kebiasaan merayakan kesalahan ini. Kebiasaan penting untuk dirawat saat yang lain melarang untuk salah. Tapi inget ya konteksnya adalah ā€œThe real challenge is not to either accept or reject failure, but rather to differentiate between whether they are in execution or innovation modeā€ā£

ā£Membuat tujuan jangka panjang yang diturunkan dalam strategi bertahap memang lebih mudah jika secara nyata bertemu muka melakukan evaluasi & retrospektif berkala, berlatih untuk tidak jaim antar sesama tim & dipenghujung justru merayakan kesalahan! Thomas Edison pernah memaknai kesalahan, Ia katakan ā€œI didnā€™t fail 1,000 times. The light bulb was an invention with 1,000 steps.ā€ ā£
ā£
Wall of Fails ini seru! Tembok berisi aneka kesalahan yang dbuat ditulis pada kertas berwarna mencolok! Beranikan tiap orang menuliskan tiap kegagalannya. Melakukan kesalahan, berakibat kegagalan adalah resiko proses inovasi, karena inovasi adalah hasil dari experimental. Orang yang berani melakukan kesalahan, dalam sudut pandang lain justru adalah orang yang paling heroik karena Ia mampu mengambil keputusan dan resikonya. ā£
ā£
Harvard Business Review menuliskan, bahwa merayakan kesalahan sangat berhubungan dengan keberhasilan inovasi. Proses ini justru menggambarkan seberapa berani untuk melompat! ā€‘ Celebrating those kinds of failures will help your people learn to fail gracefully, growing from the experience ā€‘ā£
ā£
Alasan mengapa banyak organisasi sulit berinovasi, karena dalam kesehariannya mental mengeksekusi terhambat, tidak memberanikan bereksperimen mengembangakn kegagalan sebagai pintu dalam mengembangkan beragam produk, jasa atau proses baru.ā£
ā£
Failure is a key to learning, growing and figuring out what works. But before you either celebrate or punish failure, make sure you know what you are trying to achieve by doing so ā€‘Ron Ashkenasā€‘
ā£
ā£#agilitytransformation

3 Menit Pitching

Pitch Deck? bagaimana menyusunnya dengan singkat menjelaskan bisnis yang ingin di hadirkan. Walau singkat, harus berisi ā€œdagingā€ semua yaa!ā£ā£ āœŠ
ā£ā£
Nah, ini petunjuk singkat diramu dari Best3Minutes, panduan bikin Pitch Deck!ā£ā£


ā£ā£
1.Pernyataan Singkatā£ā£
Perubahan apa yang kamu hadirkan dari kamu & produknya bagi dunia?ā£ā£
ā£ā£
2.Pain & Gainā£ā£
Masalah apa yang dicobaā€‘hadirkan untuk konsumen? Peluang apa yang ditawarkan? lebih cepat, efektif, efisien, menyenangkan atau bahkah lebih amankah? Seberapa besar masyarakat yang memerlukannya (market size) & apakah sudah divalidasi masyarakat dapat membayar atas tawarannya?ā£ā£
ā£ā£
3.Produkā£ā£
Dibuat sederhana & semungkinnya, apa produknya, cara kerjanya, sudah dites belum? Jangan sampai produk mendominasi pitchā€‘nya yaa!ā£ā£
ā£ā£
4.Product Demoā£ā£
Live Demo penting, cukup ampuh dalam waktu singkat. Screenshoot, produk fisik bisa ditampilkan atau bahkah menampilkan contoh konsumen nyata menggunakannya.ā£ā£
ā£ā£
5.Whatā€™s Unique?ā£ā£
Apa yang unik, teknologi?hubungan pelanggan?kemitraan? Bagaimana menolong pelanggan menghasilkan sesuatu yangbeda atau menghasilkan sebuah alternatif. Tunjukkan bahwa kita sudah melakukan riset pasar & tau keadaan kompetisi yang terjadi.ā£ā£
ā£ā£
6.Customer Tractionā£ā£
Seberapa sukseskah saat ini? contoh konsumen, merek, penjualan, testimoni, tayangan media, kompetisi yang dimenangkan. Gunakan data & fakta.ā£ā£
ā£ā£
7.Business Modelā£ā£
Bagaimana pendapatannya, peluang tumbuh, bisakah berkembang di masa depan, menerangkan jenis industri & teritori barukah? bagaimanakah kemitraan & teknologinya. ā£ā£
ā£ā£
8.Investasiā£ā£
Sudah berinvestasi sendirikah? mengumpulkan uang? Seberapa lagi yang dibutuhkan? Ekspektasi dari investor, jejaring & kepakaran? Hal besar apa yang akan digunakan jika ada investasi? Tahapan yang akan dilakukan untuk mencukupi kebutuhan investasiā£ā£
ā£ā£
9,Teamā£ā£
Pengalaman tim yang relevan, apa yang dibutuhkan dalam prosesnya? Pencapaian, kesuksesan penjualan & apa yang mengikat tim sebagai wirausaha?ā£ā£
ā£ā£
10.End Statement & Call to Actionā£ā£
Tuntaskan dengan request bagi audiens ā€œWhat is their first next step?ā€ā£
ā£
11. Terakhir, Why You?ā£