Understanding Business Chemistry

Dibalik kemajuan organisasi tersembunyi kekuatan yang tak terlihat yang menjaga integritas & kemajuan bersamanya: semangat kolektif yang menempatkan organisasi di atas segalanya.

Di sini, berkecambah nilai dasar & menunjukkan jalan dalam proses eksplorasi ketidakpastiannya. Business Acumen & Ethics bukan cuma jadi pengantar dalam panduan, tapi jadi nadi yang mengalir dalam setiap pembuluh kerja anggotanya.

Business Acumen diartikulasikan bukan cuma kemampuan memahami & menavigasi kekompleksan bisnis, tapi juga sebagai penunjuk arah yang membimbing tiap individu untuk menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi organisasi. Mengidentifikasi peluang, menangkap & mengubahnya jadi nilai tambah, selalu dilakukan dengan pandangan jauh ke depan & pertimbangan dampaknya pada organisasi secara menyeluruh.

Sedangkan Business Ethics, jadi kanvas moral dimana tiap keputusan & tindakan dilakukan. Dengan dedikasi untuk melampaui dari sekadar patuh pada regulasi, etika akan mengantarkan tim pada tindakan yang transparan, bertanggung jawab & menghormati semua pihak.

Nilai etika ini, lebih dari sekadar aturan, menjadi ruh yang mendorong tim untuk selalu melakukan yang terbaik.

Jadi penting menempatkan kepentingan organisasi di atas individual jadi prinsip utama. Tiap anggota dengan sepenuh hati mau paham bahwa keberhasilan & keberlanjutan organisasi adalah refleksi dari pengorbanan & komitmen bersama.

Keputusan & langkah yang diambil tidak lagi didasarkan pada ‘Aku’ atau ‘Saya’, tapi ‘Kita’ & ‘Kami’. Setiap tindakan & pengorbanan dibuat & diambil dengan penuh kesadaran bahwa tujuan bersama lebih berharga dibandingkan keuntungan pribadi.

Meski tak selalu terucap, tapi ada kesepakatan sunyi, kode tak tertulis yang jadi petunjuk. Tidak ada ruang untuk kepentingan pribadi, sadar bahwa ketika organisasi berkembang, tiap anggota tim merasakan dampaknya.

Business acumen & etika bisnisnya bersatu, membentuk sebuah entitas yang ngga cuma fokus pada pertumbuhan finansial, tetapi juga pada penciptaan lingkungan kerja kondusif, adil & beretika, serta berkontribusi positif terhadap masyarakat. Nilai-nilai ini ditanamkan jadi pengingat mendorong anggotanya untuk menjaga keberlanjutan.

Parkinson’s Law

Pernah dengar Hukum Parkinson ga? Bukan soal ilmu fisika, tapi sebuah prinsip tentang waktu dan pekerjaan yang cukup menarik.

Coba simak cerita sederhana ini: ada seorang anak kecil bernama Budi. Suatu hari, gurunya memberikan pekerjaan rumah dengan batas waktu satu minggu untuk menyelesaikannya.

Dengan waktu yang cukup lama, Budi memilih untuk bermain, menonton TV, dan melakukan berbagai kegiatan lain, seraya melupakan tugasnya. Sampai di hari terakhir, dia panik dan berusaha menyelesaikan semua pekerjaannya, dan tentu saja hasilnya tidaklah maksimal dan Budi merasa sangat stres😫.

Nah, Hukum Parkinson berbunyi: “Pekerjaan akan membesar sesuai dengan waktu yang tersedia untuk menyelesaikannya.” Meskipun Budi punya banyak waktu, dia tetap menghabiskannya dan hasil pekerjaannya menjadi tidak optimal😖

Bagaimana jika konsep ini kita terapkan dalam sebuah tim atau organisasi? Misalkan, ada proyek A yang harus selesai dalam satu bulan, jika kita ngga bijak dalam mengelola waktu, bisa-bisa kita akan seperti Budi, panik di waktu-waktu akhir dan menghasilkan pekerjaan yang kurang memuaskan.

Lantas, bagaimana cara agar kita dan tim kita tidak seperti Budi? Beberapa langkah bisa diambil!

Pertama, buatlah rencana yang jelas, seperti bagian X dari proyek A harus selesai dalam minggu ini. Kedua, fokuslah dan hindari gangguan. Ketiga, beri waktu untuk istirahat agar tak lelah. Keempat, jaga komunikasi dalam tim agar semua orang mengerti perannya dan progress pekerjaan.

Memang, menerapkan semua ini ngga gampang dan membutuhkan kedisiplinan serta komitmen dari semua anggota tim. Tapi, dengan praktik dan kesadaran yang tinggi, kita bisa banget menciptakan hasil kerja yang berkualitas tanpa harus merasa terburu-buru dan stres!🤯🤯

Unpretentiousness

“Pernah mendengar istilah ‘Unpretentiousness’? Sebuah kata yang mungkin terdengar asing, tapi sebenarnya merangkum esensi sebuah tim atau organisasi yang seru dan menyenangkan untuk dijadiin tempat berkarya.

Bayangin deh sebuah ruangan di mana tiap orang bisa menjadi diri sendiri sepenuhnya, ngga ada tuntutan untuk selalu tampil sempurna, dan setiap usaha dihargai.

Dalam dunia kerja yang serba digital dan cepat ini, membangun sebuah tim yang menerapkan prinsip unpretentiousness kayaknya jadi hal yang segar dan dibutuhkan. Mengapa?

Karena di sini, komunikasi terjadi tanpa rasa takut atau khawatir akan dihakimi. Setiap suara, ide, dan pendapat bisa terdengar dan dihargai dengan seutuhnya.

Unpretentiousness bukan berarti tanpa ambisi atau kompetisi, tetapi bagaimana menghargai dan mengakui setiap kerja keras yang dilakukan oleh setiap individu.

Dalam sebuah tim yang penuh dengan autentisitas dan penghargaan mutual, kolaborasi dan kreativitas bisa berlangsung dengan sangat alami dan menghasilkan inovasi yang tak terduga.

Jika ingin mengeksplor lebih dalam tentang bagaimana membangun dan memimpin sebuah tim dengan prinsip-prinsip ini coba tengok dan baca deh ‘Dare to Lead’ karyanya Brené Brown bisa jadi bacaan yang recommended. Tentang konsep memimpin dengan keberanian untuk menjadi autentik dan menunjukkan kerentanan.

Membangun sebuah organisasi atau tim yang kuat dan inklusif, dimana setiap orang bisa merasa menjadi diri mereka sendiri, tentu menjadi sebuah petualangan yang seru dan bermakna. Setiap langkah, kesalahan, dan keberhasilan yang dihargai, akan memperkaya perjalanan dan membawa pada transformasi positif yang berkelanjutan.

Selamat belajar!

Humility

Salah satu sikap yang paling penting dimiliki para penghuni era perubahan ini adalah Humility.

Humility adalah sikap di mana seseorang tidak merasa lebih tinggi atau lebih baik dari orang lain. Ini tentang menerima dan mengakui bahwa kita semua memiliki kelebihan dan kekurangan, serta selalu terbuka untuk belajar dan mendengarkan orang lain🤩

Orang yang memiliki sikap rendah hati biasanya tidak sombong dan selalu menghargai bantuan serta kontribusi dari orang lain. Mereka paham bahwa mereka tidak selalu benar dan bahwa setiap orang bisa memberikan sesuatu yang berharga😙

Sikap ini jadi penting karena membuat kita lebih mudah berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain dalam cara yang positif dan konstruktif🧐

Sebuah konsep atau keterampilan interpersonal penting yang mencakup pengakuan dan penerimaan terhadap keterbatasan dan kekurangan diri tanpa merasa rendah atau inferior🥸

Seseorang yang memiliki sikap rendah hati cenderung menghargai kontribusi dan nilai orang lain, serta terbuka terhadap belajar dan menerima kritik.

Humility bukan berarti mengecilkan diri, tetapi lebih kepada mengakui realitas dengan jujur dan tidak merasa lebih superior dibandingkan orang lain.

Orang yang punya sikap humility biasanya tidak sombong atau berlagak tahu semuanya, dan mereka mampu melihat serta menghargai kelebihan yang dimiliki orang lain.

Di dalam konteks tim atau kolaborasi, sikap ini sangay membantu dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk berbagi ide dan pengetahuan serta membentuk hubungan yang positif antar anggota🚀🚀

Culture Vs Employee Engagement

Mana Fuck*d Moment yang pernah kamu alamin bareng tim kamu? Fuck*d-up moments dalam perjalanan bisnis bisa aja berupa kejadian-kejadian ini, coba mana yang pernah kamu alami?

1. 😵‍💫Kehilangan Pelanggan Utama:
Kepergian klien utama yang telah lama bermitra dengan perusahaan.

2. 🤯Krisis Keuangan Mendalam:
Kesulitan finansial serius seperti utang yang tidak terbayar.

3. 😔Kegagalan Produk atau Layanan:
Ketidakberhasilan produk atau layanan yang telah diusahakan.

4.🥵Konflik Tim yang Merajalela:
Konflik dalam tim yang tidak terselesaikan dengan baik.

5. 😖Perubahan Peraturan dan Kebijakan Pemerintah:
Perubahan regulasi atau kebijakan pemerintah yang tak terduga.

6. 🥶Kehilangan Pemimpin Kunci:
Perginya pemimpin atau eksekutif kunci perusahaan.

7. 🫠Gagal dalam Investasi Besar:
Investasi besar yang tidak berhasil.

8. ☹️Kejadian Krisis Tidak Terduga:
Kejadian darurat seperti bencana alam atau pandemi.

9. 🤯Pengalaman Burnout:
Kelelahan fisik dan mental individu atau tim.

10.😳Kehilangan Data Penting: Kehilangan data penting atau pelanggaran keamanan.

Dalam fuck*d-up moments, leadership justru jadi hal sangat penting. Pemimpin memberikan arah yang jelas, ketenangan dalam ketidakpastian, dan visi yang dibutuhkan oleh tim, hati-hati jika kerap menyerah dalam keadaan sulit, tapi senang dalam keadaan baik-baik saja. Perlu berfokus pada tujuan dan mengambil langkah-langkah yang tepat.

Dalam prosesnya, hubungan tim terbentuk lebih dalam, dan peluang untuk pertumbuhan dan pembelajaran muncul dari kekacauan-kekacauannya itu. Jadi, penting diingat bahwa leadership yang kuat adalah cahaya dalam kegelapan kala semuanya terasa berantakan. Tarik napas dulu, beresin satu-satu 🚀🚀

Asset Allocation

Diskusi menarik, dengan kawan-kawan @thelocalenablers memahamkan apa bedanya Saham dengan Asset Perusahaan, apakah saham sama dengan pemilikan asset? Yok belajar lagi yook!

Ketika kamu mulai menyelami dunia bisnis, apalagi memantapkannya dengan legalitas, pasti akan bergumul dengan istilah: saham dan asset perusahaan. Jangan sampai tak paham apa bedanya.

✅Saham;
sepotong kecil kepemilikan dalam sebuah perusahaan. Kamu bisa membeli dan menjualnya di pasar saham. Ketika memiliki saham, kamu punya hak mendapatkan dividen jika perusahaan menghasilkan keuntungan. Pemilik saham juga punya hak ikut memilih direksi perusahaan dalam pemilihan umum.

✅Asset perusahaan
di sisi lain, adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Ini termasuk uang tunai, properti, peralatan, bahkan persediaan barang dagangan. Semua ini adalah alat yang perusahaan gunakan untuk menghasilkan pendapatan.

Namun, yang perlu diingat adalah asset perusahaan tidak langsung “dimiliki” oleh pemegang saham. Mereka hanya memiliki hak atas potensi pendapatan perusahaan.

Asset perusahaan biasanya tidak dibagi-bagikan kepada pemegang saham, kecuali jika terjadi likuidasi perusahaan. Likuidasi adalah ketika perusahaan menghentikan operasinya dan menjual semua asetnya untuk membayar utang. Kemudian, pemegang saham akan mendapatkan bagian dari hasil penjualan setelah semua utang terbayar.

Jadi, jika kamu berinvestasi dalam saham, kamu berinvestasi dalam potensi pertumbuhan dan laba perusahaan, sementara asset perusahaan adalah apa yang menjadi landasan bisnis itu.

Memahami perbedaan ini sangat penting saat kamu terlibat dalam dunia investasi dan bisnis, selamat belajar🚀

Stacey Matrix

Sambil nyiapin bahan kuliah, nunggu di bandara, sambil refleksi bahwa ngga semua kemajuan diperoleh dari yang pasti-pasti aja! Yuk kita belajar paham dari matriks Stacey Matrix berikut ini, coba amati dengan perlahan yaaa!

Stacey Matrix digunakan untuk memahami kompleksitas dalam pengambilan keputusan organisasi. Matrix ini membagi situasi atau masalah ke dalam empat kategori berdasarkan tingkat kesepakatan (agreement) dan tingkat kejelasan (certainty) dari tujuan atau solusi: sederhana (simple), rumit (complicated), kompleks (complex) & kacau (chaotic). Relevansinya akan sangat erat di Era VUCA & akan sangat berhubungan karena keberanian untuk belajar menjadi kreatif.

4 zona penting yang akan berdampak pada proses pengambilan keputusan. Variabelnya adalah apakah sesuatu itu sudah diketahui atau tidak sebelumnya, serta apakah hal tsb bisa dipastikan hasilnya atau tidak. Yuk kita bahas satu-satu ;

🥳Simple Zone
Kita akan jarang menemukan situasi yang sederhana karena saat ini penuh dengan perubahan cepat & tak terduga. Jika menemukan kondisi ini kita masih bisa menggunakan pendekatan tradisional untuk mengatasi masalah yang jelas solusinya & semua orang setuju dengan solusinya.

🤯Complicated Zone
Di sini, masalahnya lebih rumit tapi masih bisa dipecahkan dengan analisis & keahlian yang diasah. Yang perlu dilakukan adalah bagaimana kita perlu mengumpulkan data & menganalisanya mendalam, dan mungkin meminta bantuan dari ahli untuk temukan solusinya.

😵‍💫Complex Zone
Ini adalah zona yang sering ditemukan di era VUCA. Masalahnya kompleks & tidak ada jawaban yang jelas. Ngga perlu takut, walau diawali dengan ketidakpastian, Kita justru ditantang untuk perlu lebih kreatif dan inovatif dalam mencari solusi. Ini mungkin melibatkan percobaan dan kesalahan, dan belajar dari pengalaman.

😩Chaotic Zone
Di zona ini, situasinya sangat tidak pasti & tidak ada kesepakatan tentang apa masalahnya atau bagaimana menyelesaikannya. Ini adalah zona yang akan lebih banyak terjadi, siap-siap untuk beradaptasi dengan cepat, mungkin mengambil keputusan tanpa semua informasi yang kita inginkan & bersedia untuk terus menyesuaikan pendekatannya.

Kamu sering berada di zona mana?
😱

6 Tipe Pengambilan Keputusan

Pernah engga mengusulkan sesuatu hal dengan bersemangat, tapi engga ada respon, tapi perbicangannya tetap berlanjut! Yaah cuekin! Nah ini dinamakan Plop! 😩

Tetap semangat ya buat yang sering kali ngga diwaro 😅dalam setiap sesi-sesi diskusinya, jadi wadah belajar. Belajar dulu aja menyimak bagaiamana organisasi kita mengambil keputusan apakah dilakukan secara ekslusif atau inklusif, apakah dilakukan dengan mempertimbangkan keberlanjutan atau sekedar pertimbangan jangka pendek😊

Semakin sering organisasi mengambil keputusan yang dilakukan oleh satu individu, tanpa keterlibatan anggotanya maka potensinya berkembang dan memastikan inovasinya berlanjut akan sangat kecil. Organisasi juga perlahan akan kehilangan kapabilitas inovasinya✨

Semakin banyak anggota tim yang terlibat dalam proses pengambil keputusan, maka semakin dekat dengan proses yang membuka peluang untuk terjadinya konsensus🎉

Walau akan lebih lama dalam proses pengambilan keputusannya, tipikal proses ini akan membantu memberdayakan anggota tim dan meningkatkan rasa kepemilikan (belonging) karena melibatkan semua anggota dalam proses pengambilan keputusan, sehingga mereka merasa dihargai, terlibat aktif, dan memiliki tanggung jawab bersama terhadap keputusan yang diambil.

Hal ini memperkuat ikatan tim, motivasi, dan perasaan bahwa mereka adalah bagian penting dari tim yang berkontribusi pada kesuksesan bersama. Inklusifitas adalah bahan bakar untuk inovasi; ,mendoronhnya untuk dapat membuka pintu untuk ide-ide baru dan solusi kreatif🌟

“Meskipun mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai konsensus dalam lingkungan yang inklusif, manfaat jangka panjangnya tidak terukur. Inklusifitas memfasilitasi kolaborasi yang lebih mendalam, memungkinkan anggota tim untuk membawa berbagai perspektif dan ide unik ke meja diskusi.

Proses ini, walaupun mungkin terasa lambat, sebenarnya memelihara inovasi yang lebih kaya dan solusi yang lebih matang, yang dihasilkan dari pertimbangan dan kontribusi dari semua anggota tim.

Dengan demikian, inklusifitas menjadi katalis untuk inovasi berkelanjutan, membangun fondasi yang kuat untuk tim yang lebih adaptif, kreatif, dan sukses di masa depan🚀

Memahami Perilaku User

Mengapa memahami user akan sangat berdampak bagi proses dan model bisnis kita? 🎉

Sangat penting mengamati persona seseorang dengan perilakunya, seperti apa Ia merespon proses bisnis saat ini dan mengamati apa sesungguhnya kondisi yang ia inginkan dan bagaimana Ia menjalani prosesnya. Memahami siapa yang menjadi user, konteks dan bagaimana pengalamannya sepanjang Ia meraih kondisi yang diinginkan.🤩

Salah satu contoh yang sering kami hadirkan adalah model bisnis Pizza Hut Vs PHD, mengapa ada proses bisnis baru bernama PHD 🍕hadir setelah Pizza Hut, dan bagaimana model bisnisnya bisa begitu bagus? Karena mereka sungguh-sungguh mau paham terkait konsumennya.

Coba kita cek, dengan mulai memahami Pizza Hut dari kebutuhan pelanggannya;
“Bagaimana menghadirkan tempat yang menyenangkan untuk kumpul-kumpul seru, dan hidangan apa yang pas untuk kumpul bareng?
dari definisi ini lahirlah Pizza Hut.

Kemudain bagaimana persone dirumuskan dalam perepektif PHD?
Meredefinisikan kebutuhan pelanggan saat ini, “Bahwa Pizza 🍕 bukan lagi makanan yang enak dinikmati dengan cara Dine-in di restoran, tetapi Pizza adalah makanan teman kumpul-kumpul bersama keluarga atau teman, menemaminya nonton 🎥bersama di rumah atau acara-acara yang menitikberatkan bagaimana meningkatkan mood, kebahagiaan dan kebersamaan pada pertemuan-pertemuan tsb”

Keberhasilan PHD 🍕dalam memahami perubahan konsumen inilah yang membuat mereka bisa melesat dengan proses transformasinya dan berhasil merajai pasar Pizza 🍕 dengan perubahan perilaku konsumennya.

Saat ini, menjadi penting untuk paham dulu bagaimana konsumen melakukan shiftingnya perilakunya, lalu pastikan kita hadir dengan inovasi perbaikan proses bisnis baru apa yang dapat memberikan kondisi lebih baik bagi usernya, kemudian lakukan proses pengembangan produknya, bisa didigitaliasi jadi aplikasi, dibangun jadi infrastruktur atau dikembangkan jadi program🫡

Utamakan memahami bahwa solusi bertumpu pada perbaikan proses bisnisnya, bukan semata-mata produknya!

Selamat menyelami perjalanan konsumen!😎

Sustaining Innovation

Memang jika saat ini kecil perlu kemudian menjadi besar?

Gambaran menjadi besar selalu pada masa lalu selalu dijadikan ukuran keberhasilan, padahal menjadi besar selalu memiliki konsekwensi akan kompleksitas yang semakin tinggi, makin berat dan tak jarang makin banyak drama:)😜

Tetap kecil dan ramping memungkinkan kita berlari lebih kencang, bergerak lebih leluasa dan bermanuver lebih lincah. Untuk membesar yang perlu kita lalukan tinggal memastikan kita bisa merapat dengan simpul-simpul lain dan berkolaborasi dengannya🥸

Tak perlu khawatir dengan ukuran kecil organisasi kita, atau terkait hal lainnya seperti jauhnya kita. Era saat ini kecil adalah sebuah kentungan, begitupun dengan jauh, jauh pun tak jadi masalah selama kita connected, terhubung dengan banyak simpul.

Simpul-simpul kecil yang menarik simpul-simpul kecil lainnya akan menjadi Game-changer, keeberadaan dan sifatnya yang disruptif akan melesatkanya pada kemajuan yang pesat, tumbuh secara eksponensial serta melaju dengan pendekatan-pendekatan baru, terobosan yang tak mungkin dilakukan dimasa lalu, hingga banyak orang bahkan meragukannya hingga ia menjadi pragmatis, konservatif bahkan skeptis🫡

Ukuran kecil dalam organisasi memungkinkan fleksibilitas dan kecepatan respons yang lebih besar terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis🤸

Tetap fokus dengan masa depan & inovasi, adaptif dengan teknologi, dengarkan pelanggan & matangkan budaya kerja yang kolaboratif dan terbuka. Menjadi kecil bukalah keliru, tapi pastikan untuk untuk punya dampak besar sebagai tujuannya🚀