Konsistensi Mengejar Goals

100 komunitas berkumpul lagi hari ini, Jogja & Jawa Timur! 50 halaman presentasi tak terasa habis dalam 2jam diskusi. Sangat menarik menjawab pertanyaan yang meletup‑letup bersemangat.Bahagia!⁣

Topik hari ini terkait kolaborasi, namun dikaitkan dengan penggunaan BMC agar lebih familiar bagaimana membentuk mimpi masa depan dengan komponen2 seperti diterangkan kanvas BMC. Di tiap kotaknya ada peran kolaborasi dalam mengkaselerasi, setidaknya menumbuhkan tiap bagiannya, hingga berprogress lebih dekat menuju mimpinya.⁣


Sore ini lebih menekankan pada tangga proses, bagaimana bertahap mencapai tujuan utama, maka tadi banyak mengarahkan agar kawan‑kawan mendalami #OKRs, setidaknya ini banyak membawa keberhasilan pada ekosistem kami. Pendekatan ini tidak mengutamakan kompetisi, tapi bagaimana merumuskan goals, definisi kebahagiaan, pathways, tempat kerja yang membahagiakan serta aneka inisiatif penting yang menghasilkan hasil sebagai kunci penting keberhasilan.⁣

OKRs adalah pendekatan yang memperkenalkan kita dalam merumuskan tujuan, kemana organisasi melangkah, serta bagaimana merumuskan pernyataan tujuan dengan baik, menginspirasi & terarah jelas. Lebih menarik karena mengarahkan tim berlomba belajar konsisten mencapai goals‑nya, sembari menyelaraskan struktur & memperkayanya dengan data dan informasi.⁣

Disamping itu, kita belajar merumuskan strategi mencapai tujuan, merancang “key results”, yakni hasil‑hasil penting yang memastikan kemajuan dalam tiap tahapnya. Titik kuncinya adalah kemampuan untuk memiliki sebuah “clear pathways” disertai clarity, transparan & menjaga pergerakan untuk tetap fokus.⁣

Yang tidak kalah menarik adalah bagaimana merancang inisiatif dari tiap langkah yang dituju bersama dengan meningkatkan keterbukaan komunikasi, keterikatan satu sama lain tanpa mengenyampingkan otonominya menghadirkan cara‑cara kreatif. ⁣

Diatas itu, yang paling membuat pendekatan ini baik adalah, karena prosesnya membantu mempercepat tumbuhnya budaya organisasi yang sehat, selalu ingin tumbuh saling melengkapi & memperkaya. Tidak heran banyak organisasi melahirkan inovasi setelah menggunakan OKRs.⁣

Yakin ga pengen belajar ini? Yuk kapan kita ketemu?

OKRs Apaan sih?

Happy to see them applying the latest modern management approach in their ecosystem. Welcoming OKRs to our processes❤️ ⁣

OKR bukanlah alat evaluasi kinerja karyawan, melainkan alat bantu untuk mengukur sejauh mana apa yang dilakukan sudah sesuai dengan target perusahaan. OKR membantu tim di perusahaan untuk mengevaluasi usaha pencapaian target. ⁣

OKR adalah sistem manajemen kerja yang unik karena dengan menentukan OKR sebuah perusahaan bisa peka dan responsif terhadap perubahan. Hal ini dikarenakan target yang dibuat hanya untuk dalam jangka waktu dekat.⁣

OKR biasanya disusun per kuarter (setiap 3 bulan sekali). OKR mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah gol dari hitungan bulan menjadi hitungan hari. Hal ini membuat investasi kerja keras tim berfokus untuk mencapai tujuan, bukan sekadar merencanakan.⁣

OKR juga disusun untuk mudah dimengerti berbagai pihak karena OKR menjunjung tinggi transparansi. Semua tim bisa saling melihat OKR tim lainnya, termasuk OKR milik CEO. Hal unik lainnya adalah OKR menuntut sebuah perusahaan dan tim kerja di dalamnya untuk menentukan tujuan yang ambisius. Menurut Google yang telah sejak awal menerapkan OKR, tujuan yang ambisius membuat semua pihak tertantang keluar dari zona nyaman untuk mencapai target yang tidak pernah disangka bisa dicapai. (dip)

Last Mover, Are You?

Inovasi gampang banget disebut, terucap manis udah biasa. Hanya saja, satu hal yang sering kali membuat sebuah gagasan gagal jadi sebuah inovasi, tak konsisten!⁣

Inovasi pasti selalu berawal dari inovator, bisa individu atau kelompok yang biasanya kaya akan gagasan, semangat & berkemampuan membangkitkan ide‑ide baru menerabas pola lama. Jumlah inovator ini tentunya sedikit, jauh lebih sedikit dari populasinya. ⁣

Menjadi PR selanjutnya adalah bagaimana menyebarluaskan gagasan baru hingga bisa menyentuh seluruh populasinya? Kerap kali kita beranggapan sebuah pergerakan inovasi akan serempak & bersamaan. Tidak begitu kenyataannya! Tidak sama dengan membuat kue pancung yang bisa dibuat langsung satu lusin bersamaan. Apalagi inovasi ini erat kaitannya dengan manusia dengan aneka karakternya! Disulap dalam waktu semalam cuma bisa dilakukan dalam film‑film fiksi.⁣

Kenyataanya, jika ingin memperngaruhi sekumpulan populasi dengan inovasi, ada tahapannya! Pastikan dulu untuk menyentuh simpul‑simpul penggerakknya sebagai Early Adopters, biasanya ini adalah golongan Fast Movers yakni orang‑orang inovator dan visioner. Early adopters ini jumlahnya sedikit, tapi santai dulu pelan‑pelan kita berproses! Biasanya jika golongan Fast Movers ini berhasil, mereka akan mengundang banyak peminat baru. Peminat baru ini dikatakan sebagai Early Majority. Golongan ini biasaya disebut juga Middle Majority yang biasanya memiliki karakter Pragmatis. Kemudian diikuti kaum konservatif yang biasanya Ia menjadi kalangan Late Majority yang akhirnya ikut perubahan. ⁣

Nah menutup proses difusi inovasi ini biasanya adalah kalangan skeptis yang mengisi bagian terakhir kurva ini, dinamakan sebagai Last Movers.⁣

Kita bisa saja bergolongan innovators, visioner, pragmatis, konservatif atau bahkan skeptis pada hal‑hal baru tertentu. Bisa jadi saya golongan visioner disebuah bidang, tapi jadi golongan skeptik dalam adopsi hal‑hal tertentu. Contohnya skeptik terhadap Tiktok! yang akhirnya berpikir “buat juga aaah!”⁣

Jangan buru‑buru, inovasi itu dibangun dengan konsistensi, bukan hujan badai yang tiba‑tiba turun dari langit. Selamat berproses! (dip)

Inspired by @alu_anandia #agilitytransformation

Purpose Led Company

Sering kali kita terjebak deretan angka pendapatan yang dikejar, dicapai hingga lelah tak berujung. “Visioning” tentu penting ketika memulai usaha, menentukan keadaan dimasa datang, lalu apa bedanya dengan purpose?⁣🧐
⁣⁣⁣⁣
Kita banyak skip terkait purpose, tak diajarkan di ruang-ruang kelas & atau belum banyak juga yang memulainya, banyak skeptisisme menghantui. “Bener nih mendahulukan purpose ketimbang profit? kita kan perlu uang!” 😎Pertanyaan ini memang sering terlontar, tapi tak apa, seiring kedewasaan individu & terbukanya wawasan akan mulai paham bahwa membawa manfaat bagi banyak pihak adalah sumber energi & kebahagiaan.⁣⁣⁣⁣
⁣⁣⁣⁣
Ini bedanya;⁣⁣⁣🎯
Purpose; Why your company exists⁣⁣⁣⁣
Vision; What you aim to achieve⁣⁣⁣⁣
Mission; How you plan to achieve your vision⁣⁣⁣⁣
Values; What you stand for & how you behave⁣⁣⁣⁣
Positioning; How you are different from the competition⁣⁣⁣⁣
⁣⁣⁣⁣
Beberapa kali mengajak kawan2 untuk pivot dari profit ke purpose, membawa pada literatur baru dari IDEO & ini keren! Sebelumnya kami berpedoman bahwa purpose dimulai dengan Strong Why diikuti dengan How, atau sebaliknya seperti ekosistem @thelocalenablers yang kami tuliskan purpose-nya sebagai “Creating Value, Accelerating Impact”⁣⁣⁣⁣
⁣⁣⁣⁣
Usaha besar banyak yang sudah berubah, sebut saja Nike, Google, Pampers, AirBnB & Dove. Dalam rujukan ini kita bisa mulai memilih sebuah pernyataan “We exists to….” & menyandingkannya dengan “How”-nya, kita coba bareng ya..⁣⁣⁣⁣
⁣⁣⁣⁣
A.Enable Potential, ⁣⁣⁣⁣
A1.Empowering Growth⁣⁣⁣⁣
A2. Championing Education⁣⁣⁣⁣
A3. Pioneering Transformation⁣⁣⁣⁣
⁣⁣⁣⁣
B. Reduce Friction⁣⁣⁣⁣
B1. Creating Relief⁣⁣⁣⁣
B2. Giving Control⁣⁣⁣⁣
B3. Unlocking Freedong⁣⁣⁣⁣
⁣⁣⁣⁣
C. Foster Prosperity, ⁣⁣⁣⁣
C1. Providing Security⁣⁣⁣⁣
C2. Lending Support⁣⁣⁣⁣
C3. Offering Nourishment⁣⁣⁣⁣
⁣⁣⁣⁣
D.Encourage Exploration ⁣⁣⁣⁣
D1. Cultivating Connections⁣⁣⁣⁣
D2. Insipring Curiosity⁣⁣⁣⁣
D3. Celebrating Creativity⁣⁣⁣⁣
⁣⁣⁣⁣
E.Kindle Happiness ⁣⁣⁣⁣
E1.Nurturing Inclusion⁣⁣⁣⁣
E2.Spreading Joy⁣⁣⁣⁣
E3.Instilling⁣⁣⁣⁣
⁣⁣⁣⁣
Peta ini cukup mudah, coba tulis purpose statement dengan menggabungkan Why & satu How-nya ya! ⁣⁣⁣🚀🚀 #agilitytransformation