Seharian bareng Agile Coach @putiretno_ CEO @agilitytransformation dapet banget insight yeay!
Dalam mengerti “Agile”, diperlukan pemahaman mendalam. Agile adalah pendekatan kerja yang fokus pada kolaborasi, adaptabilitas, dan respons cepat terhadap feedback pelanggan. Tidak ada istilah “agile banget” secara harfiah. Frasa ini bisa memberi kesan over-commitment pada fleksibilitas, yang berisiko menciptakan kekacauan. Fleksibilitas dalam Agile selalu dalam kerangka kerja tertentu untuk mencegah kekacauan.
Ketika orang menggunakan “agile banget,” ini seharusnya dipahami sebagai ekspresi informal, bukan definisi dari Agile. Yang vital adalah bagaimana menerapkan prinsip dan nilai Agile dengan benar.

Beberapa alasan konsep “agile banget” dianggap keliru:
1. Tidak Ada Tingkatan dalam Agile:
Agile memiliki kerangka kerja tertentu. Menambah “banget” bisa memberi kesan ada “agile biasa” dan “agile ekstra”. Padahal, tim bisa mengadopsi Agile sepenuhnya atau tidak.
2. Risiko Over-Adaptasi:
“Agile banget” bisa membuat tim terlalu siap beradaptasi, bahkan pada perubahan kecil, sehingga kehilangan fokus.
3. Kekacauan dan Ketidakpastian:
Tanpa pemahaman yang benar, tim bisa kesulitan menentukan prioritas dan membuat keputusan efektif.
4. Menyimpang dari Nilai Inti:
Agile berdasar pada nilai seperti kolaborasi dan prioritas pelanggan. Terlalu fokus pada fleksibilitas bisa menyimpang dari esensi Agile.
5. Potensi Burnout:
Fokus berlebih pada adaptasi bisa membuat tim terbebani.
Dalam praktik, istilah “agile banget” bisa menyesatkan. Penting bagi tim untuk memahami dan menerapkan prinsip serta nilai Agile dengan benar demi kesuksesan proyek.
Balajar lagii🚀